Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Tawuran Pelajar itu…

dokokezone

dokokezone

Akhir pekan lalu, publik Mbojo kembali dikagetkan kasus tawuran antarpelajar sekitar pukul 22.00 WITA  Jumat (09/09).  Sekelompok remaja  itu melempar kelompok  lainnya. Mereka  berkejaran hingga akhirnya diamankan oleh aparat Polsek Rasanae Barat. Berawal dari arena olahraga futsal, lalu berujung lempar baru.

Kejadian seperti itu memang seringkali berulang di daerah ini. Remaja Mbojo semakin mudah meletupkan emosi, meski hanya dipicu persoalan sepele. Parang, panah, dan alat kekerasan lainnya kian diakrabi. Pengaruh lingkungan dan pergaulan jelas berkontribusi terhadap karakter mereka ketika berhadapan dengan dinamika sosial dan hubungan antarsesama.

Lalu apa yang mesti kita cermati? Munculnya peristiwa menjelang Idul Adha patut disesalkan. Saat peristiwa agung yang menandai keikhlasan pengorbanan bocah Ismail terhadap perintah Allah menyerahkan batang lehernya, “Ismail-Ismail” Dana Mbojo justru bersitegang dan terlibat tawuran. Jelas pemaknaan terhadap peristiwa yang menandai Idul Qurban ini tidak membekas utuh dalam hati sebagian pelajar Mbojo. Sejatinya, semangat dan keikhlasan Ismail yang bersedia menuruti perintah Allah dan hanya melalui mimpi Nabi Ibrahim menjadi pelajaran berharga untuk diikuti.

Satu di antara kesuksesan pembinaan Nabi Ibrahim terhadap Ismail adalah pembangunan karakternya yang kuat, mandiri, dan jujur. Ketika berhadapan dengan ujung pedang terhunus, nyali Ismail tidak kendur. Perintah Allah di atas segalanya. Lalu sejarah menyatakan peristiwa heroik itu hanya ujian keimanan. Seberapa besar kadar ‘emas’ keimanan Ismail.

Tentu saja berbeda dengan “Ismail” Mbojo hari ini. Sebagian pelajara kita tanpa banyak pertimbangan melempari batu, mengacungkan parang, mengarahkan panah dan tombak ke arah lawannya. Suatu bentuk kerapuhan karakter dan keimanan. Padahal, antarsesama Muslim itu saudara dan diharamkan berkonflik, apalagi melukainya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.
  •      Mari kita melihat rangkaian kasus tawuran pelajar dan remaja ini sebagai sinyal awal perlunya peningkatan pengawasan, pembinaan, dan pengemblengan agar jiwa mereka kuat. Mereka harus meniru akhlak Ismail yang mampu merespons cerita mimpi Nabi Ibrahim yang meski menyerahkan lehernya sendiri. Akhlak Ismail adalah warna agung yang kini membekas dalam sejarah. Remaja Mbojo harus meneladaninya! (*)
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait