Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Warna Baru Wawo

20160901_095343Sebulan terakhir, ada dinamika sosial yang terlihat berbeda di dataran tinggi Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Masyarakat setempat mulai ‘terbuka menyerap pengaruh dari luar’. Selama ini, Wawo dalam kondisi aman dan damai. Hampir tidak ada ledakan dinamika sosial yang mencuat, catatan kasus di Kepolisian pun kadang nihil untuk waktu tertentu. Kondisi masyarakat yang masoih bertalian keluarga merupakan fondasi yang menguatkannya.

Ya, hampir tidak didengar ada kasus perkelahian dan unjuk rasa di Wawo. Tidak seperti wilayah yang kerap bergolak dan masyarakatnya begitu sensitif terhadap isu tertentu.

Setidaknya, ada tiga kejadian yang bisa dirujuk untuk memahami Wawo hari ini. Pertama, kasus perkelahian siswa di lingkungan sekolah yang tidak terendus insan pers. Hanya dampak lanjutan yang kini meramaikan pemberitaan. Kedua, kasus pembakaran sepeda motor terduga kasus pencurian yang memicu konsentrasi massa. Selanjutnya, aksi demo massa yang terkonsentrasi di SMAN 1 Wawo dan kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Dikpora Wawo. Ujungnya pemalangan  ruangan kerja.

Sisi yang bisa diamati adalah ketidaklaziman sosial masyarakat setempat ketika dihadapkan pada kasus atau isu tertentu. Perubahan perilaku sosial ini memerlukan pembahasan intensif oleh seluruh komponen di Wawo, terutama tetua adat. Hal yang dikuatirkan adalah jebolnya pertahanan sosial karena pengaruh infiltrasi luar sehingga kehilangan kendali. Tipologi sosial Wawo, harus diakui, selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Mbojo karena jauh dari tindakan negatif jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Kekerabatan sosial yang terekspresi dalam fakta minim kasus konflik telah menjadikan Wawo leading dari sisi Kamtibmas.

Dalam bahasa lain, kita harapkan benteng pertahanan ini tidak boleh jauh menjebol warna sosial khas Wawo selama ini. Suatu karakter masyarakat yang jauh dari konflik antarkampung. Modal karakter inilah yang menjadi unsur penting dalam pembangunan masyarakat, terutama dari sisi kondusivitas wilayah. Tentunya  sorotan ini bukan menyempitkan ruang penyampaian aspirasi publik, tetapi kecenderungan perubahan perilaku sosial itu ‘menggemaskan’ karena tidak lazim muncul dari wilayah dingin itu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kita mengharapkan apa yang terjadi hanya letupan kondisional, bukan suatu bibit yang mengubah warna khas Wawo yang selama ini adem-ayem. Pada sudut tilikan lain, Wawo merupakan simbol  yang mengambil posisi berbeda dari masyarakat wilayah lain di Dana Mbojo yang warna kehidupannya penuh letupan dinamika. Mari kita kritis menyikapi perubahan itu. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Mataram, Bimakini.- Suara yang menentang langkah Perusahaan Listrik Tokyo Electric Power Company Jepang yang membuang limbah radioaktif ke laut, terus bermunculan. Kali ini, suara...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, H. Mahfud menerangkan secara substansial, capaian kinerja Pj. Wali Kota Bima Triwulan II terlihat adanya peningkatan...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Polres Bima Kota melakukan tes urine mendadak bagi seluruh personilnya. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Polres Bima Kota untuk...

NTB

Mataram, Bimakini.- Pimpinan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara menunjukkan komitmennya mendukung Kontingen PON XXI NTB yang akan berlaga di Aceh – Sumatera Utara, bulan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPPNL) Bima menggelar acara Anugerah Reksa Bandha tahun 2023. Ada sejumlah kategori yang diberikan...