Kota Bima, Bimakini.– Tanggal 4 Oktober 2016 merupakan hari bersejarah bagi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Ir H Muhammad Rum. Mantan Kepala Dinas PU Kota Bima itu mendapat kejutan dari pegawai lingkup Pemkot Bima.
Kejutan itu berupa ucapan syukur dan nasi tumpeng dalam rangka peringatan ulang tahun ke-61 pria kelahiran Kecamatan Sape Kabupaten Bima itu. Namun, sebelum mendapatkan kejutan yang meneteskan air matanya, Rum di-setting agar marah.
Nah, karena tidak mengetahui itu setingan, Rum yang memimpin apel pagi sempat emosi. Bahkan, menghujat para pegawai yang malas ikut apel.
Usai marah-marah, Rum tiba-tiba terdiam melihat staf Bagian Umum dan Rumah-Tangga Setda Kota Bima membawa nasi tumpeng. Mengetahui bahwa semua kejadian pagi itu settingan, Rum langsung meminta maaf. “Saya minta maaf karena sudah marah-marah. Saya tidak tahu kalau ini semua settingan kalian,” ujarnya saat apel pagi, Selasa.
Kejutan untuk Rum tidak sampai di situ. Kejutan lain datang dari Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, yang berada di luar daerah. Qurais mengucapkan selamat ulang tahun melalui telepon yang disambung ke pengeras suara.
Setelah itu, Rum memotong tumpeng yang telah disiapkan. Potongan pertama diberikan kepada Asisten I Setda Kota Bima, Drs M Farid, MSi.
Rum mengaku ini merupakan kejutan yang belum pernah dirasakan selama ini. Bahkan, dia mengaku tidak ingat kalau Selasa merupakan tanggal kelahirannya. “Saya sempat bingung kenapa pegawai bisa malas. Bahkan, dalam hati saya merasa usaha dalam meningkatkan disiplin pegawai gagal,” tuturnya sambil mengusap air mata.
Pada kesempatan itu, Rum juga mengatakan disiplin pegawai kota sudah sangat bagus. Itu ditunjukan melalui berbagai prestasi yang sudah diraih. Mengubah mental pegawai ini bukan hal mudah karena dibutuhkan proses yang sangat panjang.
Diakuinya, sejak menjadi Sekda pada tahun 2012 lalu, berbagai usaha dan upaya sudah dilakukan untuk mengubah mental malas pagawai. Hingga akhirnya menemukan satu langkah tepat yaitu tidak usah mengatur pegawai, tetapi memberi contoh disiplin mulai dari diri sendiri. “Awalnya saya berpikir bagaimana cara agar pegawai bisa disiplin. Setelah saya instropeksi diri, ternyata untuk membuat orang disiplin, kita juga harus disiplin,” katanya.
Pada sisi lain, Rum mengaku usia ke-61 tahun ini masih banyak kekurangan yang dilakukan. Bahkan, merasa memiliki utang besar pada Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima.
Utang itu berupa kebijakan dalam pembangunan daerah. Tugas Sekda adalah menerjemahkan kebijakan Kepala Daerah dalam merumuskan dan menjalankan pembangunan.
“Ini merupakan utang terbesar bagi saya selama bertugas di bawah kepemimpinan mereka,” katanya haru. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.