Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Awasi Pelajar!

Dok Bairuindra.com

Dok Bairuindra.com

SEJUMLAH kasus yang melibatkan pelajar muncul di Kota dan Kabupaten Bima dalam beberapa waktu terakhir.  Ada yang tidak masuk sekolah berhari-hari, namun dari rumah sudah berpakaian rapi. Contoh ini merujuk pada hilangnya pelajar salahsatu SMPN di Kecamatan Sape hingga belasan hari.   Ada yang terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor, merujuk pada oknum pelajar Kecamatan Woha  yang diringkus bersama dua rekannya di Kumbe. Terakhir, tujuh pelajar yang berkeliaran ke tempat keramaian dan wisata ditangkap aparat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bima, Rabu (23/11) pagi lalu. Lima pelajar diciduk saat bermain  pada tempart Wi-fi berbayar. Dua lainnya kongkow di pantai  Ule.

Ya, itulah sekelumit kejadian yang menimpa pelajar dan membutuhkan perhatian bersama. Sebagian dari mereka tidak lagi fokus pada pelajaran, namun terbawa arus dinamika lingkungan  yang menjauhkannya dari cita-cita dan merusak masa depan. Fakta yang terungkap ini selayaknya terus diawasi bersama untuk memastikan mereka sedang melakukan sesuatu yang seharusnya dijalani. Dalam suasana perkembangan teknologi dan informasi saat ini, perubahan perilaku pelajar juga terjadi. Sangat disayangkan mereka tidak dalam irama untuk  persiapan masa depannya. Tentu saja, masih banyak ragam peristiwa yang melibatkan pelajar.

Meski demikian, prestasi sebagian pelajar lainnya harus diapresiasi. Mereka mampu menembus kompetisi tingkat  regional dan  nasional. Cukup membanggakan! Pencapaian mereka diharapkan memotivasi yang lain agar melakukan hal yang sama. Paling tidak, alur tindakannya  tidak menciderai perjalanan masa depan yang masihlah panjang. Di depan mereka, terbentang luas tantangan yang harus dijawab melalui penyiapan mental dan karakter positif.

Saatnya, aparat Pol PP Kota dan Kabupaten Bima mengintensifkan razia, karena pelajar yang berkeliaran saat pelajaran berlangsung. Ketika mereka di luar pagar sekolah, maka segala kemungkinan tindakan negatif rawan muncul. Sejumlah kasus bisa dijadikan referensi. Bukankah ketiak di halaman sekolah pun ada yang nekat berkelahi dan menenggak pil Tramadol? Mereka harus diarahkan agar terus menempa diri untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Sekali lagi, mari mengawasi pelajar kita. Mereka dalam masa rasa keingintahuan tinggi terhadap sesuatu yang baru. Selalu ingin mencoba. Kondisi psikologis yang masih labil menyebabkan ‘sumbu pertimbangannya pendek’ ketika berhadapan dengan sesuatu. Pelajar adalah aset kita. Aset masa depan daerah dan bangsa ini. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh: Abdussyahir”Ogie” Selamat Hari Buruh 1 Mei. Semoga para buruh bisa selamat sampai Mei berikut. Seperti sosok para buruh pemecah batu di Kota Bima....

Opini

Catatan; Mada Gandhi Kontribusi pariwisata pada ekonomi NTB hanya 1,73 % terhadap PDRB. Masih sangat jauh untuk diandalkan. Sektor Pertanian kontribusi tertinggi, justru hanya...

Politik

Mataram, Bimakini.- Tidak perlu menjelaskan siapa Bang Zul kepada siapapun. Karena di mata pembenci coklat yang disajikanpun dilihat lumpur. Sebaliknya di mata pecinta, lumpur...

Politik

Mataram, Bimakini.- Signal semakin kuat. Dr Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah akan kembali berpasang pada perhelatan Pilgub NTB, November mendatang. Di laman...

Politik

Bima, Bimakini.- Politisi kawakan Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bima Muhammad Aminurlah menatap optimis pemilihan kepala daerah mendatang. Pengalaman tiga periode di DPRD Kabupaten...