Kota Bima, Bimakini.- Jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Bima, Persatuan Guru Rerpublik Indonesia (PGRI), dan jajaran guru melayat kediaman siswa Naisya Astriani (8), korban tewas tenggelam di pemandian Arema. Hadir pula Kepala Dinas Dikpora di kediaman korban, Kelurahan Lewirato.
Baca Juga: Siswi SDN 14 Tewas di Pemandian Arema
Kepala Dinas Dikpora, Drs H Alwi Yasin, MAP, mengatakan pascakasus ini harus segera ditindaklanjuti untuk dievaluasi, seperti apa memang standar keselamatan untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler seperti berenang. Seperti apa pelaksanaannya di lapangan, apakah guru sudah menguasai tempat yang akan dijadikan lokasi kegiatan. Seperti apa koordinasi guru dengan operator tempat pemandian. “Seperti apa pelayanan keselamatan di tempat pemandian ke depan harus jadi perhatian serius,” ujarnya.
Menurut Alwi, tidak mungkin dua guru bisa mengawasi a maksimal siswa yang jumlahnya puluhan itu, kalau tidak dibantu oleh operator tempat pemandian. Inilah yang juga perlu untuk diketahui. Seperti apa jaminan keselamatan disediakan oleh operator pemandian dan apakah ada petugas pengawasnya.
Dikatakannya, kalau tidak ada petugas pengawas dari operator pemandian, tentunya sangat riskan terjadinya peristiwa seperti itu. “Inilah yang akan kita evaluasi ke depan,” ujarnya.
Apakah semua sekolah memang diwajibkan kegiatan ekstrakurikuler berenang? Diakui Alwi, tidak semua kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah itu berenang, berbeda masing-masing sekolah. Ada sepak bola, voli, dan lainnya itu bergantung kebijakan sekolah saja. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.