Bima, Bimakini.- Ini klarifikasi pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Sape Kabupaten Bima mengenai hilangnya Putri Alfina Damayanti, pelajar kelas 3, pada Rabu (02/11) lalu. Sejumlah guru setempat memastikan Putri tidak masuk kelas sejak Senin (31/10) hingga Rabu (02/11).
Mereka meminta agar penjelasan orang tua Putri, Nurdin, soal anaknya dijemput saat pelajaran Olah Raga segera diluruskan agar tidak menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat. Masalahnya, timbul kesan bahwa guru tidak mengawasi siswa.
Guru BP/BK SMPN 4 Sape, Silahudin, SPd, mengaku pada Rabu itu memang ada pelajaran Olah Raga, tetapi Putri tidak ada di sekolah. Bahkan, sejak beberapa hari sebelumnya. “Putri tidak sampai masuk sekolah, bahkan sejak Senin,” ujarnya melalui Ponsel, Rabu (17/11).
Baca Juga: Pelajar SMPN 4 Sape ini Hilang Sejak 13 Hari lalu
Saat itu, dibeberkannya, ada siswa yang memberitahu melihat Putri yang dibonceng oleh seorang pria, lalu menuju ke arah Selatan. Pria itu mengendarai sepeda motor menjemputnya di sekitar Lapangan Putih Sangia. Saat itu, menghubungi paman Putri, Mahfud, dan bersama menguber hingga ke jalan baru menuju Kaleo.
“Ada siswa yang membuntutinya hingga masuk ke arah areal jagung persawahan di jalan baru itu dan merekamnya,” katanya.
Diakuinya, pencarian itu dilakukan sejak pukul 08.00 hingga 11.00 WITA, berdasarkan hasil rekaman siswa. Bahkan, hingga menerabas areal jagung yang tumbuh tinggi. Namun, tidak ditemukan.
Guru lainnya di sekolah setempat yang meminta tidak disebut namanya mengakui saat hilangnya Putri itu memang ada pelajaran Olah Raga, tetapi sejak pukul 07.00 WITA, Putri tidak masuk kelas. Saat itu, Guru Olah Raga adalah Subulussalam, SPd. Diakuinya, pembinaan terhadap Putri dilakukan sejak kelas 2, tetapi muncul masalah lagi hingga kejadian Rabu lalu itu. Pihak sekolah tetap mengupayakan pembinaan maksimal, apalagi saat kelas 1 Putri meraih juara pertama. “Pembinaan sudah maksimal dilakukan terhadap siswa itu,” ujarnya melalui telepon seluler.
Diakui guru wanita ini, sejak kejadian Rabu itu sudah berulangkali menghubungi nomor telepon selulernya, namun tidak aktif. Informasi keberadaan tetap dicari, bahkan kabar terakhir ada di Desa Soro Kecamatan Lambu. Namun, tidak berhasil ditemukan. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.