Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Jembatan Darurat Kodo Rampung, Pengendara dan Warga Riang

DOK KPUPR

Bima, Bimakini.- Ini kabar gembira bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Bima. Akses menuju Kota Bima ke wilayah Timur atau sebaliknya sudah terbuka, menyusul rampungnya perbaikan jembatan alternatif di Kodo Kota Bima. Sejak Selasa (03/01) lalu,  jalan Lampe-Kodo sudah bisa dilalui oleh kendaraan. Jembatan  itu  rusak diterjang banjir Rabu (21/12/2016) lalu.

Hanya saja, namanya fasilitas darurat, tidak semua  kendaraan bisa meIewatinya. Hanya bus, kendaraan  bak terbuka, dan pribadi saja. Truk berbadan besar,. kabarnya belum dapat melewatinya.

Warga Kecamatan Sape Kabupaten Bima,  Faisal,  mengaku senang jembatan itu bisa dilalui karena sejak ambruk pada Rabu akhir tahun lalu, praktis tidak bisa melewati Lampe.

Dia mengapresiasi kesigapan pihak terkait yang membuat jembatan alternatif itu, karena lebih cepat. Apalagi, beriringan dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Dia juga mengharapkan agar jembatan yang rusak itu segera digenjot dan strukturnya lebih kuat lagi menahan gempuran arus banjir. Sebenarnya jika dilohat dari runtuhannya, bodi jembatan itu masih utuh, hanya masing-masing ujungnya saja yang ambruk karena penahannya tidak mampu bertahan dari gerusan arus.
“Syukur jembatan itu bisa dilewati, karena melalui jalan potong Dodu sebagian  jalannya  masih rusak dan ancaman longsor di tanjakan atau turunan pegunungan,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Warga Kota Bima, Faridah, mengaku senang fasilitas vital itu sudah dirampungkan. Terputusnya arus dari dan ke Bima-Wawo/Sape  menyebabkan mobilitas masyarakat terhambat.  Apalagi, ruas jalan Dodu juga rawan longsor dan pada permukiman warga malah sempit. “Saya naik bus dari Sape ke Kota Bima, Jumat pagi tadi,” katanya.

Informasi dari akun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),  jembatan darurat yang dipasang menggantikan sementara jembatan Kodo yang terputus akibat diterjang banjir Kota Bima, Selasa (03/01) sudah dapat dilalui kendaraan umum.

Sesuai target, jembatan tersebut telah selesai pembangunannya pada 31 Desember 2016. Namun, baru bisa dilewati Selasa siang setelah melalui beberapa tes. “Selesai tanggal 31 Desember dan harus kami tes dan ditambah railing dan portal, jadi bisa dilalui setelah proses tersebut,” tutur Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Nikmatullah.

Awalnya, kata  Nikmatullah, pembangunan jembatan darurat tersebut ditargetkan dilaksanakan selama 9 hari, namun dapat diselesaikan 6 hari. Jembatan darurat yang dipasang memiliki lebar 3,50 meter dan panjang 10 meter. Sebelumnya jembatan Kodo 1 memiliki panjang 12 meter dan lebar 7 meter. “Untuk jembatan permanen akan segera dilakukan pada tahun 2017,” isyaratnya. (BK32)

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait