Bima, Bimakini.- Kebutuhan pupuk bagi petani di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima untuk musim tanam tahun 2016 dipastikan maksimal. Namun, dalam pendistribusiannya tetap memerlukan pengawasan melekat. Hal itu disampaikan H Ibrahim, Direktur CV Rahmawati, sekaligus dDistributor pupuk di wilayah setempat, Jumat (10/2).
Ibrahim mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani di wilayah Bolo sudah maksimal, hal itu berdasarkan data riil lapangan. Tahun 2017 ini dipastikan sudah maksimal, bahkan terkait penyaluran yang dilakukannya. “Sebagian desa yang ada di kecamatan setempat sudah melampaui batas,” katanya di Bolo.
Dikatakannya, melihat kondisi di lapangan musim hujan sudah merata dan padi sebagian sudah mulai berbulir, bisa dipastikan kebutuhan para petani terhadap pupuk sudah mulai menurun. Akan tetapi, kalaupun ada petani yang masih membutuhkan pupuk, akan tetap melayani khususnya di Bolo. “Menjawab kebutuhan petani yang mengalami kekurangan pupuk, akan mengupayakan memenuhinya,” ujarnya.
Dikatakannya, ketersediaan pupuk terhadap para petani tidak ada kendala, karena pada prinsipnya sudah diatur lewat penyusunan RDKK yang dikirim oleh BPP melalui PPL setiap desa. Hanya saja, terkait pupuk harus ada tingkat kewaspadaan soal kelangkaan. Diperlukan pengawasan ketat oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah KP3 selaku pengawas terkait penyaluran pupuk bersubsidi.
Mengenai kelangkaan pupuk bersubsidi, menurutnya, itu terjadi karena permainan dari oknum. Selama ini selalu ada saja permainan yang dilakukan oleh oknum di lapangan yang memicu kelangkaan pupuk. “Ini perlu ditindak tegas oleh petugas yang berwenang,” harapnya.
Ibrahim meminta agar praktik negatif seperti itu tidak terjadi, diharapkan kepada KP3 selaku pengawas pendistribusian pupuk agar meningkatkan kinerjanya. Mengawasi segala ulah oknum-oknum tersebut, karena imbasnya pada petani. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.