Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Ibnu: Pemda harus Serius Tangani Konflik Risa-Dadibou

Wabup Bima, H Dahlan, saat memimpin apel pengamanan konflik Risa-Dadibou, Senin (6/3/2017).

Bima, Bimakini.- Bentrok antarkelompok warga  Desa Risa dan Desa Dadibou Kecamatan Woha Desa Kabupaten Bima kok semakin awet? Kondisi itu menguatirkan bagi harmonisasi sosial dan kepentingan daerah. Bagaimana sudut pandang akademisi  melihatnya?

Ketua STKIP Taman Siswa Bim,a  Dr Ibnu Khaldun, MSi,  meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima serius menanganinya, karena upaya perdamaian dianggap tidak mempan, maka segera mencari akar persoalan dengan melibatkan akademisi dan pakar pendidikan berkaitan dengan konflik sosial.

Ibnu menjelaskan persoalan konflik berkepanjangan yang dihadapi Pemerintah Daerah dan aparat  it maka Kepala Daerah harus lebih serius lagi mencari  solusi konflik. Seperti   mengundang tokoh masyarakat termasuk akademisi untuk memetakan persoalan persoalan yang muncul. “Kalau dilihat karakter masyarakat dua desa ini, karena masyarakat petani, artinya lemah tingkat pendidikan, karena sumber persoalan diawali generasi muda,”  jelasnya.

Menurut dia, dalam konflik ini tentu orang-orangnya dapat ditelusuri ataupun diketahui, melalui  Forum Group Discussion dapat tergambar persoalan yang mengakibatkan bentrok berkepanjangan seperti ini. “Selama ini kan penanganan sebelum konflik sering dilakukan, namun langkah konkrit setelah konflik inilah yang belum dilakukan. Inilah yang harus kita dorong terhadap Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Selain FGD, Kepala Daerah juga harus menguatkan peran FKPD yang berhubungan dengan stabilitas pemerintahan. Bakesbangpolinmas  harus bekerja untuk menyuplai data, baik persoalan maupun penanganannya. “Bahkan, mereka juga bisa melakukan kegiatan FGD,” sarannya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurutnya, Pemkab Bima harus membuat  regulasi yang mendorong Aparatur Sipil Negara yang tersebar pada berbagai desa untuk menjadi orang tua asuh bagi mereka. Hal itu  harus dilakukan,  karena masyarakat melihat pemerintah-lah yang menjadi satu-satunya patron. Meskipun saat ini haru diakui terjadi krisis kepercayaan terhadap patron.

“Akibat hilang kepercayaan pada pemerintah, guru dan tokoh inilah sehingga masyarakat membangkang dan melawan,” ujarnya.

Selain itu, menyiapkan kelompok diskusi yang terarah, karena masyarakat dua desa ini kecil sehingga dapat diketahui persoalannya. Kalau persoalan ini berangkat dari kesenjangan masyarakat dan ekonomi, supaya Pemkab Bima bisa memberikan bantuan berupa modal usaha atau sejenisnya, sehingga ada kegiatan lain dari masyarakat.

“Setelah ada upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah, kemudian mengundang tokoh untuk pemulihan kondisi masyarakat,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurut dia, meski sudah ada   perdamaian sebelumnya, karena benteok muncul lagi, maka tugas pemerintah harus terus mencari akar persoalannya. Kepala daerah belum mengetahui apa motif persoalan ini, siapa orangnya, dan apa dasarnya.

“Harus ditelusuri secara mendalam, bila perlu undang akademisi dari luar, pakar konflik sosial untuk menjadi mitra mencari akar persoalan,” paparnya.

Dikatakannya, akademisi dan pakar harus segera diundang, karena mereka memiliki kompetensi peningkatan keilmuan, karena ilmu akan memudahkan menyelesaikan persoalan.

“Tahapan penanganan persoalan harus seperti itu, karena belum ditemukan akan persoalan, akademisi dan pakar akan mudah memetakan melalui ilmu yang dimiliki,”  pungkasnya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, menaruh harapan besar kepada Kapolres Bima yang baru menjabat, AKBP Eko Sutomo, agar dapat membantu mengatasi...

Opini

Oleh : Munir Husen Kejahatan di Kota Bima saat ini seperti warna pelangi. Mulai dari tindak pidana ringan, misalnya pelanggaran lalu lintas, sampai tindak...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup)  Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd mengingatkan, agar kasus konflik poso menjadi pelajaran panting bagi daerah, termasuk Dana...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Aparat keamanan mencegah akan terjadinya konflik antar kampung di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB. Terjadi perselisihan antara Desa Sondo dengan Desa Nontotera....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Image dan brand kampung berseteru atau yang biasa disebutkan warga “Rasa Lewa” (Kampung Perang, Red), hingga diplesetkan menjadi jalur “Gaza” pada jalur...