
Manager UJF, Iman Soryo Wibowo, SE menyeleksi pemain untuk ajang Gubernur Cup.
Kota Bima, Bimakini.- Beberapa tahun terakhir, perkembangan olahraga futsal di Kota Bime terbilang pesat. Tidak saja olahraganya, sejumlah bisnis tempat olahraga sepakbola itu ‘menjamur’. Ternyata pengurusnya hingga kini tidak kunjung dilantik oleh KONI selaku induk olahraga dan PSSI.
Kondisi itu disesalkan manajer tim futsal, para pelatih, dan pemain futsal Kota Bima. Seperti disuarakan pelatih Futsal, Muhamad Gazali.
Dia mengaku bingung terhadap sikap induk olahraga futsal dan induk olahraga di Kota Bima. Tidak ada alasan jelas mengapa penetapan itu belum dilakukan. Padahal, keberadaan pengurus cabang olahraga itu sangat penting bagi perkembangan olahraga.
“Kalau tidak ada pengurus, bagaimana para pemain muda yang disiapkan selama ini bisa mengikuti event tingkat nasional kalau cabang olahraganya di daerah saja tidak ada,” ujarnya.
Dia menilai, perkembangan olahraga futsal di Kota Bima sudah pesat, bibit-bibit pemain muda andal banyak. Kondisi ini seharusnya dapat diakomodir oleh induk olahraga. Termasuk Pemerintah Daerah pun, jangan hanya diam saja melihat posisi olahraga futsal saat ini. Seharusnya juga ikut memberikan dukungan.
Dikatakannya, banyak hal positif dari perkembangan olahraga futsal. Tidak saja masalah olahraganya, tetapi anak-anak muda mulai beralih mencintai. Dampaknya generasi muda dapat dijauhkan dari hal-hal negatif.
Melalui berolahraga, katanya, siswa atau generasi muda terhindar dari bahaya Narkoba dan hal-hal negatif lainnya. Ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Jangan hanya mengaku memikirkan olahraga, tetapi kenyataannya seperti ini.
“Saya sebagai pelatih mendesak Pemkot Bima, KONI dan PSSI untuk perhatikan masalah ini. Segera lantik pengurus futsal. Jangan lihat Iman Suryo mau ikuy calon Wali Kota, tetapi lihat olahraganya,” ujarnya.
Ditambahkannya, bukti tidak ada keseriusan pemerintah daerah, saat PSSI meminta 20 pemain futsal untuk dilatih menghadapi turnamen Piala Suratin. Mereka sudah dilatih, malah tidak jadi berangkat.
Manajer Ulet Jaya Futsal (UFJ), Iman Suryo Wibowo, yang diwawancara terpisah mengaku sudah setahun lebih mengajukan nama jajaran pengurus, tetapi tidak pernah ada tanggapan.
Menurutnya, penetapan pengurus ini sangat urgen, karena banyak hal pentingnya jika ada pengurus futsal. Contohnya, sebentar lagi akan ada turnamen Gubernur Cup. “Kalau tanpa pengurus, kita mewakili sebagai apa di turnamen,” tanyanya kepada awak media di markas UJF, Jumat (3/3/2017).
Kalau ada pengurus, tentunya menjadi lebih baik nama besar daerah ke depan. Walaupun tidak dibantu melalui dana, selama ini pun selalu memakai uang pribadi.
“Tetapi yang penting harus ada pengurus cabang olahraga. Karena tidak ada pengurus, kemarin kita tidak jadi mewakili NTB pada ajang nasional. Inilah masalahnya, padahal kita tim terbaik,” ujar Iman.
Menanggapi hal itu, pengurus KONI dan PSSI Kota Bima, Anwar Arman, SE, mengatakan pengurus olah raga futsal Kota Bima sudah dilantik oleh KONI NTB, bukan KONI Kota Bima. Setelah dilantik, di Kota Bima mereka hanya mendaftarkan kepengurusan saja. “Tidak perlu lagi dilantik,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu sore.
Dikatakannya legislator PKS ini, olah raga futsal bukan lagi di bawah naungan PSSI, tetapi sudah berdiri sendiri. Artinya, tidak ada lagi urusan PSSI mengurus futsal. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
