Bima, Bimakini.- Seleksi perangkat desa yang dilakukan serentak pada Senin (15/5) lalu, masih menuai protes. Sabtu (20/05) lalu, Hanafi, mendatangi kantor Kecamatan Bolo dan mengajukan surat keberatan sejumlah peserta tes perangkat Desa Nggembe Kecamatan Bolo. Melalui surat keberatan tersebut, peserta seleksi perangkat desa hanya diwakili tiga orang, termasuk Hanafi.
Hanafi menyampaikan beberapa alasan kuat. Menurutnya, saat ujian digelar tempat duduk peserta ujian tidak tertib. Atau tidak sesuai nomor kursi dan itu jelas salah.
Dijelaskannya, ruangan yang dipakai untuk ujian tidak memenuhi standar kelayakan.
Selain itu, terbukanya dokumen naskah soal sebelum pelaksanaan seleksi perangkat desa dilakukan merupakan hal kruasial adanya dugaan kecurangan.
Dikatakannya, dari sejumlah indikasi kecurangan itu, jelas tidak menerimanya. “Pelaksanaan seleksi perangkat desa, khusus Kaur Nggembe, dinilai cacat demi hukum lantaran sebelum pelaksanaan naskah soal sudah terbuka,” ungkapnya.
Camat Bolo, Mardianah, SH, mengaku belum menerima surat pernyataan keberatan yang diajukan Hanafi. “Saya belum terima surat itu,” jawabnya.
Dikatakannya, kalaupun ada yang keberatan, tidak akan bisa memberikan kesimpulan atau mengelarifikasinya. Kecamata tidak memiliki kewenangan lebih untuk itu. Kalaupun ada masalah, silakan langsung ke Dinas PMD selaku penyelenggara seleksi perangkat desa. “Kita hanya fasilitasi saja, selebihnya tidak memiliki kewenangan,” ujarnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.