Kota Bima, Bimakini.- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Bima mendatangi kantor Pemkot Bima, Selasa (02/05/2017). Mereka beraudiensi dengan Wali Kota Bima, HM Qurais. Pesan yang mereka sampaikan adalah penolakan terhadap isu kehadiran Alfamart dan Indomaret.
Menurut penilaian mereka, kehadiran fasilitas perbelanjaan itu akan merugikan bagi masyarakat kecil maupun pedagang kaki lima.
Berbagai aspirasi dari Ormas itu ditanggapi oleh Wali Kota Bima, HM Qurias. “Isu kehadiran Alfamart dan Indomaret di Kota Bima, kita sudah tolak tiga bulan lalu, karena kondisi tidak memungkinkan,” katanya kepada massa LMND di ruang rapat kantor Pemkot Bima, Selasa (02/05/2017).
Sebelumnya, diakuinya, Pemkot Bima ingin menghadirkan dua fasilitas perbelanjaan itu, tetapi semuanya ditolak karena tidak sesuadi kondisi daerah yang ambruk dilanda banjir. Tetapi, jika ingin hadir di Kota Bima, harus menerima syarat.
Nah, apa syarat dari Wali Kota? “Syaratnya pemilik dua toko itu harus membuat kesepakatan dengan kita, bahwa semua pekerja itu warga Kota Bima, tidak boleh dari daerah lain,” ungkapnya.
Qurais memberikan syarat tersebut, karena banyaknya pengangguran dan mungkin melalui cara itu bisa teratasi sedikit demi sedikit soal pengganguran dan upah buruh yang tidak sesuai kebutuhan.
Qurais mengakui sudah delapan tahun menahan kehadiran Alfamart dan Indomaret di daerah ini. “Saya delapan tahun menahan toko ini dan itu harus hadir untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Bima,” akuinya.
Diisyaratkannya, sebelum mengambil sikap mendatangkan dua fasilitas belanja itu, Pemkot Bima akan menyurvai kembali.
Saat itu, perwakilan LMND mengaku merasa kasihan terhadap pedagang kaki lima jika toko belanja itu hadir. Oleh karena itu, menegaskan penolakannya. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.