Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan muncul di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Warga setempat, Heriman (24), yang juga anggota Forum Peduli Desa Mbawa (FPDM) melaporkan Kepala Desa (Kades) Mbawa, AG, ke Polsek Donggo. Heriman mengelaim, saat mengantar surat aksi damai, dihajar oleh Kades dan rekan-rekannya.
Apa yang sesungguhnya terjadi? Berdasarkan klaim Heriman, peristiwa itu berawal saat bersama rekannya HM (25) hendak menyampaikan surat pemberitahuan aksi damai terkait tuntutan keterbukaan informasi publik di kantor desa setempat, Selasa (22/08/3017). Namun, karena tidak berada di kantor, mendatangi Kades di rumahnya.
“Saat berada di rumah Kades itulah terjadi aksi penganiayaan terhadap saya,” katanya melalui telepon seluler, Selasa (22/08/2017).
Masih berdasarkan klaim Heriman, sebelum dihajar menyampaikan tujuannya untuk membawa surat rencana aksi demo. Setelah membaca surat itu, sempat berdialog dengan Kades.
Namun, katanya, beberapa saat kemudian istri Kades, NR, marah. “Berteriak dan melemparkan gelas ke arah jendela, hingga kaca jendela pecah,” ujarnya.
Berdasarkan pengakuan Heriman, melihat kejadian itu Kades marah dan memukulnya berkali-kali, sehingga mengalami luka memar bagian mata kiri, benjol pada dahi, dan pipi kiri-kanan. “Selain itu, kaki kiri saya mengalami luka lecet,” bebernya.
Pascakejadian itu, Heriman mengaku langsung melaporkannya ke Polsek Donggo. Hal itu dilakukannya agar memberikan efek jera terhadap Kades. “Saya sudah laporkan secara resmi Kades ke Polsek Donggo pascakejadian itu,” pungkasnya.
Kapolsek Donggo, IPTU Muhammad Ananda, SKom, membenarkan adanya laporan Heriman, warga Dusun Sengan Desa Mbawa Kecamatan Donggo terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Kades Mbawa, AG, dan rekannya. Heriman memasukan laporan pada Selasa (22/8) dengan nomor TBL/47/VIII/2017/NTB/Res.Bima/Sek.Donggo.
“Heriman melaporkan Kades terkait penganiayaan terhadap dirinya,” pungkas Kapolsek. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.