Bima, Bimakini.- Pasien penderita perut membesar, Intan, asal Desa Timu Kecamatan Bolo terpaksa Pulang Kampung (Pulkam) setelah beberapa hari dirawat di RSU Muhammadiyah Bima. Keputusan itu karena kendala biaya.
“Kita tidak mungkin bertahan karena untuk biaya makan dan minum sudah tidak ada. Sekarang Intan ada di rumah,” kata Nuraini, orangtua Intan, dikonfirmasi di kediamannya, Rabu (14/2).
Rencana rujuk ke RSU Muhammadiyah Kota Bima maupun ke Rumah Sakit lain tidak pernah terlintas dalam benak mereka menyusul faktor biaya.
Dia mengaku, karena penyakit Intan tidak sanggup ditangani medis di Puskesmas Bolo dan menyarankan dirujuk, kita turuti saja dengan harapan sembuh.
Selain itu, tekad merujuk Intan bulat dengan harapan ada donatur maupun lembaga kemanusiaan yang membantu.
Saat berada di Rumah Sakit, kata Nuraini, didatangi Tim Relawan LKSA Bima dan sudah koordinasi dengan pihak Rumah Sakit setempat.
Hanya saja, sambungnya, hingga keluar tidak ada komunikasi lagi dengan pihaknya. “Kita tidak ingin salahkan siapapun, kita anggap ini adalah takdir. Kita keluar rumah sakit karena soal biaya,” terangnya.
Selama berada di Rumah Sakit, tidak ada perubahan terhadap kondisi Intan. “Malah tambah parah. Kita keluar murni karena faktor biaya,” kata Aqidah, suami Intan.
Setelah keluar dari Rumah Sakit, tambahnya, akan mengobati Intan secara tradisional karena tidak membutuhkan biaya banyak.
“Selama lima hari berada di RSU Muhammadiyah, Intan dirawat maksimal, tetapi tidak ada perubahan, malah tambah parah,” terangnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.