Kondisi halaman SDN Inpres Sanolo yang masih tergenang air.
Bima, Bimakini.- Sejak tiga bulan lalu hingga sekarang, siswa di SDN Inpres Sanolo tidak melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin disebabkan kondisi halaman sekolah selalu digenangi air.
“Sudah tiga bulan aktivitas upacara bendera dan olahraga tidak bisa diadakan,” kata Kepala SDN Inpres Sanolo, Zainudin, SPd, dikonfirmasi di sekolah setempat, Rabu (07/3).
Hal itu, kata dia, perlu disampaikan pada publik untuk menghindari ansumsi negatif di tengah masyarakat.
“Kita tidak ingin publik berasumsi, sekolah tidak melaksanakan kegiatan upacara dan aktivitas olahraga di lingkungan sekolah karena faktor lain,” jelasnya.
Untuk melakukan aktivitas olahraga, tenaga pendidik terpaksa mencari tempat di luar sekolah. “Karena lingkungan sekolah digenangi air, terpaksa praktek olahraga di luar sekolah,” tuturnya.
Air yang menggenangi sekolah setempat kiriman dari gunung Oi Si’i di desa setempat. Selain itu, pagar bagian belakang sekolah masih menggunakan bambu, sehingga mudah dilalui air.
“Mestinya, pagar tersebut dibangun permanen untuk menahan air saat hujan,” ucapnya.
Dia berharap, pemerintah memperhatikan kondisi sekolah setempat menyusul sering digenangi air, apabila ada hujan. “Bukan saja halaman sekolah yang digenangi air, ruangan belajarpun ikut tergenang,” terangnya.
Ketua Komite SDN Inpres Sanolo, Armin Pane, membenarkan air banjir tergenang di halaman sekolah disebabkan kekurangan saluran pembuangan air.
“Agar banjir tidak masuk di halaman sekolah, pagar bagian belakang harus dibangun permanen sekaligus menjadi tanggul,” katanya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
