Bima, Bimakini.- Puluhan tenaga pendidik dari Aliansi Forum Guru Sukarela (FGS) Se-Kecamatan Tambora, demo di depan Kantor UPT Dikpora, Jumat (5 /10). Mereka meminta guru sukarela diangkat sebagai ASN.
Saat aksi sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan kepala UPTD Dikpora Tambora. Namun, akhirnya tuntutan mereka direspon.
Kapolsek Tambora IPDA Nurdin menjelaskan, aksi demo di depan UPT Dinas Dikpora Kecamatan Tambora itu dikoordinir Masrah S.Pd dengan membawa puluhan guru sukarela dari berbagai sekolah.
“Pendemo mendesak KUPT Dikpora Tambora untuk menyampaikan ke Dinas dan Bupati, supaya menambah kuota CPNS tahun 2018, untuk wilayah Tambora minimal 2 orang per sekolah,” ujar Kapolsek, Jumat.
Kata dia, guru di Kecamatan Tambora jauh dari dengan perhatian pemerintah. Sehingga masalah kesejahteraan guru tidak pernah dirasakan selama ini.
“Pendemo juga meminta tunjangan guru sukarela, fungsional, insentif, kualifikasi akademik,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, masa aksi merasa guru di Kecamatan Tambora masih minim berstatus ASN. Agar pendidikan berjalan maksimal, perlu memberdayakan guru yang ada.
Saat itu, kata dia, Kepala UPT Dikpora juga menandatangani surat pernyataan akan memperjuangkan tuntutan mereka. Bahkan siap mngundurkan diri jika dianggap tidak mampu memperjuangkannya.
Lanjut dia, saat berlangsungnya kegiatan dialog sempat terjadi ketegangan antara pendeo dengan Kepala UPT Dikpora Tambora. Mereka tidak puas atas tanggapan yang disampaikan.
“Suasana mencair setelah Kepala UPT menyanggupi akan memperjuangkan dan menyampaikan segala tuntutan kepada Kepala Dinas Dikpora,” pungkasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.