Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Barista Cafe La Monda, Seduh Kopi Sambil Lantunkan Ayat Al Qur’an

Bima, Bimakini.- Cafe La Monda bertempat di jalan lintas Bima Dompu tepatnya sekitar RSU Sondosia Kecamatan Bolo mempunyai keunikan. Pasalnya, gaya Barista di Cafe La Monda beda dengan yang lain, selain jago meracik dan menyeduh kopi.

Hal lain yang disuguhkan yakni sembari menyeduh kopi, Barista dengan nama asli Khaerunnas, S. Pd, melantunkan ayat Al Qur’an dengan suara sangat merdu. Sehingga tak jarang, pengunjung membludak dan terpukau dengan suara emas Sang Barista kelahiran lahir 14 Agustus 1994 asal Desa Rada itu.

Khaerunnas, mengatakan, kebiasaan melantunkan ayat ayat Al Qur’an saat menyeduh kopi dilakukan sejak membuka usaha beberapa bulan lalu. Bahkan diakui dia, haflah Al Qur’an tidak saja pada saat ada pelanggan tapi diwaktu senggang juga tetap dilakukan. “Iya, sambil seduh kopi. Saya kerap kali lantunkan ayat Al Qur’an,” katanya, Selasa.

Diakuinya, kebiasaan itu ternyata membawa berkah. Karena lanjut dia, banyak pengunjung mengaku datang ke Cafe dengan tujuan mendengarkan lantunan ayat ayat Al Qur’an. “Selain alasan minum kopi. Pengunjung juga ingin mendengarkan lantunan ayat ayat Al Qur’an,” ujarnya.

Selain melantunkan ayat ayat Al Qur’an, saya juga bersedia mengajarkan pelanggan belajar Al Qur’an. “Sudah sering pelanggan minta diajarkan cara baca Al Qur’an dengan baik dan benar. Saya pun tidak menolak,” akunya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Cerita dia, nama Cafe La Monda mempunyai makna tersendiri yakni La Monda berarti La Mone Rada. Sedangkan mulai buka pukul 11.00 Wita hingga 23.00 Wita. “La Monda menandakan bahwa saya putra kelahiran Rada,” cetusnya.

Ditanya, apakah sebelumnya pernah ikut pada MTQ atau STQ, Barista tersebut justeru menjawab sering meraih juara tingkat kecamatan bahkan tingkat kabupaten. Bahkan pernah meraih juara tingkat Provinsi. “Baru baru ini mewakili Kabupaten Bima ikut MTQ tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Lombok Barat (KLB) tapi belum beruntung meraih juara satu,” jelasnya.

Setiap hajatan keagamaan, seperti acara pengajian dalam rangka khitanan bahkan ta’ziah meninggal warga. Dirinya sering diundang untuk mengisi acara tersebut hingga di luar Kabupaten Bima.  Walau pun demikian, Cafe La Monda tetap dibuka karena ada teman dan adik yang jaga. “Acara haflah Al Qur’an tetap diterima dan Cafe dijaga oleh yang lain,” tutup Khaerunnas. (KAR)

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait