Kota Bima, Bimakini.- Pasien 01, Zubaidah, warga Monggonao, Kota Bima, telah dinyatakan negatif dari Covid – 19. Kesembuhan pasien terpapar Corona adalah keutamamaan bagi Tim Medis.
Namun, orang tidak pernah tahu, apa yang dilakukan demi kesembuhan pasien, juga mengandung resiko. Karena bisa saja mereka juga terpapar virus corona.
“Konsentrasi kami adalah bekerja keras melayani untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Alhamdulillah pasien 01 Kota Bima sudah sembuh dan dipulangkan di rumahnya,” jelas Koordinator Tim Covid – 19 RSUD Bima, Fitri handayani, di RSUD Bima, Rabu (29/4).
Belasan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Bima, semuanya dalam keadaan baik. Mereka beraktivitas dan melaksanakan ibadah dengan baik. Bahkan kondisi mereka sama sekali tidak mengakami gejala, meskipun positif covid-19.
“Kami merawat dan menangani pasien Covid -19 yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang, dengan kasih sayang sesuai standar. Disisi lain kami harus membatasi diri juga dengan keluarga dan anak-anak kami, bahkan kami nyaris tidak pulang rumah selama merawat pasien covid-19,” ungkapnya.
Demi menjalankan tugas, tidak ada kata menyerah, apalagi lelah bagi para petugas medis dalam menangani pasien Covid-19. Anak-istri dan keluarga di rumah bahkan dinomorduakan, demi tekad menyembuhkan para pasen Covid-19.
“Kami berharap supaya masyarakat menumbuh-kembangkan kesadaran lakukan PHBS seutuhnya, kami bekerja dari pagi ketemu pagi adalah untuk anda yang ada di rumah, dengan anda tetap di rumah, itu artinya telah membantu kami petugas medis di Rumah Sakit,” harapnya.
Kabid Pelayanan RSUD Bima, dr. H. Adiwinarko, mengatakan siapapun jelas takut. Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, Wartawan juga merasakan ketakutan dengan Covid-19 ini. Termasuk para petugas medis.
“Karena tugas dan tanggungjawab sebagai petugas medis, maka menjalankan amanah adalah tanggungjawab, atas nama tugas dan tanggungjawab, kesembuhan pasien adalah hal paling utama buat kami sebagai petugas medis, jarang pulang dan jarang berkumpul dengan keluarga, semuanya demi kemanusiaan,” ujarnya.
Sebagai manusia biasa, andaikan saja bisa menolak untuk menangani pasien Covid-19, tentu saja dari awal pihaknya enggan melayani. Namun karena tugas dan tanggungjawab dan sumpah perawat, maka tidak ada alasan menolak.
“Harapan kami di sini untuk masyarakat di luar sana, mari sama-sama membangun kesadaran seutuhnya dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 ini. Doakan agar kami tetap sehat dan baik-baik saja selama menagani pasien Covid-19 di RSUD Bima,” harapnya.
Dia meminta agar semua doakan pasien di RSUD Bima lekas sembuh. Mengimbau warga tetaplah di rumah, demi tim medis.
“Jangan kucilkan mereka yang sudah sembuh dari pentakit ini, terima mereka untuk kemvali beraktivitas seperti biasannya di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” pesannya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.