Bima, Bimakini,- Banjir merupakan salah satu musibah yang tidak diharapkan oleh setiap manusia, karena akan berdampak buruk pada harta benda bahkan nyawa sekali pun. Beda dengan warga Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, ketika banjir datang, mereka yang berprofesi sebagai penambang pasir justeru ketiban rejeki.
Salah satu warga Tambe, Bandi mengatakan, ketika banjir datang di sungai Lante, tepatnya di sebelah barat desa setempat. Warga menganggap sebuah rejeki nomplok, karena banjir pasti membawa pasir.
“Kalau terjadi hujan di gunung, pasti terjadi banjir dan akan ada pasir di sungai Lante,” ujarnya, Rabu (3/3).
Diakuinya, saat banjir beberapa hari lalu, menambang pasir 6 dump truck. Jumlah tersebut kita bekerja selama 4 hari. “Alhamdulillah, saya dapat uang Rp 800 ribu, karena pasir kita jual dengan harga Rp 200 ribu per dump truck,” tuturnya.
Ditambahkannya, untuk memuat pasir di sungai, menggunakan rakit dari batang pisang yang di bagian atas nya dipasang seng, sehingga pasir tidak jatuh ke sungai.
Warga lainnya Darmi mengaku, dua kali terjadi banjir, dirinya dapat 10 dump truck. Yakni menambang pasir selama 9 hari. “Kebutuhan rumah tangga cukup terbantu dengan adanya banjir ini. Bahkan untuk keperluan lain,” akunya.
Pasir yang dibawa banjir di sungai Lante sangat bermutu, karena tidak bercampur humus. Sehingga orang yang butuh pasir sering pesan.
“Banjir di sungai Lante betul – betul membawa berkah, karena kita dapat rejeki yang tidak disangka – sangka,” kisahnya.(BE07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.