Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Angkatan Kerja Meningkat, Pengangguran Menurun di NTB

Dr. Najamuddin Amy

Mataram, Bimakini.- Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BPS) yang dirilis oleh Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) NTB, menyebutkan jumlah angkatan kerja pada periode Februari 2021 mencapai angka 2,75 juta orang, naik sekitar 58,14 ribu orang dibanding periode Agustus 2020 tahun lalu. Sementara penduduk yang sudah bekerja sebanyak 2,64 juta orang, juga bertambah sekitar 62,49 ribu orang atau sebesar 2,43 persen jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, MM mengungkapkan, sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisispasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,87 persen poin. Sementara Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2021 turun 0,25 persen poin, menjadi 3,97 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Artinya, presentase penduduk yang bekerja pada kegiatan informal meningkat 1,23 persen poin jika dibanding Agustus tahun lalu.

“Apabila kita melihat menurut tingkat pendidikan, maka TPT tertinggi terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan Univesrsitas, yaitu 7,07 persen,” ungkap mantan Karo Humas Setda NTB itu di Mataram, Senin (24/5/2021).

Menurutnya, sektor utama penyediaan lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 3,07 persen poin, penyediaan akomodasi dan makan minum sekitar 1,45 persen poin, dan jasa pendidikan naik menjadi 1,01 persen poin.

“Dari kondisi itu, ada dua perbedaan terkait jam kerjanya. Mulai dari pekerja penuh atau dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu hingga pekerja tidak penuh atau jam kerja kurang dari 35 jam per minggu,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Artinya, terdapat 1,40 juta orang atau sebesar 53,22 persen orang yang bekerja penuh atau dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu. Sedangkan, para pekerja dengan waktu tidak penuh sebanyak 1,23 juta orang atau sekitar 46,78 persen. Terdiri dari 406,57 ribu orang setengah penganggur dan 827,64 ribu orang bekerja paruh waktu.

Di sisi lain, terdapat 297,85 ribu orang (7,73 persen) penduduk usia kerja yang terkena dampak pandemi Covid-19. Diantaranya, terdiri dari 23,08 ribu orang yang menganggur dan Bukan Angkatan Kerja (BAK) sebanyak 10,70 ribu orang. Sementara yang tidak bekerja karena pandemi mencapai 16,61 ribu orang dan penduduk bekerja yang mengalami pekerja pengurangan jam kerja sebanyak 247,46 ribu orang. PUR

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Jakarta, Bimakini.- Keterbukaan masyarakat Sumbawa sudah dikenal sejak dahulu. Ini dibuktikan dengan banyaknya etnis yang membentuk Tau Samawa (orang Sumbawa) Demikian disampaikan Sultan Sumbawa...

Opini

Oleh : Munir Husen (Dosen Universitas Muhammadiyh Bima) Pilkada 2024 termasuk Kota Bima menjadi trending topic, momentum bagi demokrasi di tingkat lokal, partisipasi masyarakat...

Olahraga & Kesehatan

Jakarta, Bimakini.-  Atlet Karate Akademi Seni-Beladiri Indonesia (ASKI) Kota Bima, Lalu Alden Dzakwansyah, harus mengakui keunggulan Atlet Karate Provinsi Jawa Tengah, Fahmi Afif Rasyad...

Olahraga & Kesehatan

Jakarta, Bimakini.- Lalu Alden Dzakwansyah, Atlet Karate ASKI Provinsi NTB berhasil tembus final pada Kejuaraant Nasional Karate ASKI yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Seorang pria berinisial SR (40) asal Desa Buncu, Kecamatan Sape, harus menghadapi proses hukum karena dugaan kasus pengedaran narkoba jenis sabu....