Kota Bima, bimakini.com,-
Banjir akibat air pasang (rob) sudah tiga hari menerjang Kelurahan Tanjung dan Melayu. Air bahkan masuk ke rumah warga dan juga perkantoran dekat pebuhan Bima.
Sudah tiga hari pula Kantor Retribusi atau jembatan timbang Kota Bima tergenang. Pegawai terpaksa beraktivitas dalam genangan air di kantor. “Ini sudah hari ketiga, hari kedua airnya sampai betis dan hari ketiga ini turun di atas mata kaki,” ujar Syahrul salah seorang pegawai Kantor Retribusi Kota Bima.
Hari pertama, kata Syahrul banjor rob terjadi sekitar pukul 10.30 Wita, hari kedua dan ketiga pukul 13.30 Wita. Kemungkinan banjir rob masih akan terjadi.
Nurhayati, warga RT 02 Kelurahan Tanjung mengaku banjir rob terparah terjadi Selasa (10/4), ketinggiannya hingga mencapai lutut orang dewasa. Air laut masuk ke dalam rumah dan menggenai perabotan rumah tangga. “Bahkan saya tidak sempat menyelamatkan pakaian dan semua terendam,” ujarnya.
Habibah, warga lainnya mengaku, tak hanya air pasang, namun juga membawa sampah. Warga pun harus membersihkan sampah itu ketika air surut.
Gozali, warga Tanjung, meminta perhatian pemerintah, apalaggi dilingkungannya tak pernah disentuh pebangunan. Bahkan sejak sebelum terbentuknya Kota Bima. “Aspal gang ini saja, sejak Bupati Bima, Zainul Arifin, sekarang belum diperbaiki lagi. Aspal lebih tahan dengan genangan air laut ketimbang cor beton,” ujarnya. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.