Bima, Bimeks.-
Perusahaan Listrik Negara (PLN) diharapkan memaksimalkan sosialisasi tentang pembangunan Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sosialisasi dini itu penting karena bisa menjadi masalah awal setelah unit itu beroperasi.
Demikian diingatkan dosen Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, Sahrul, S.Si, Rabu (5/9).
Menurut alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini, keterbatasan pengetahuan masyarakat berkaitan dengan SUTET dan PLTU bisa mendorong penolakan masyarakat terhadap instalasi pembangkit tersebut. Untuk itu, pemerintah dan PLN harus maksimal menyosialisasikan kepada masyarakat, termasuk berkaitan dengan dampak langsungnya. “Kalau secara negatif, belum ada hasil penelitian yang membuktikan adanya bahaya, selama jauh di bawah jalur SUTET. Tapi karena namanya karakter tegangan tinggi akan menggunakan gelombang elektromagnetik sedikit tidak akan meradiasi memengaruhi (manusia) di bawahnya,” katanya di kampus STKIP Taman Siswa, Rabu.
Dikatakannya, secara umum paparan radiasi di sepanjang jalur SUTET memang bergantung panjang gelombang dan jumlah energi di jalur. Demikian juga walaupun hasil penelitian selama ini radiotivitas di alam rata-rata hanya satu pico curie. Namun, PLN harus tetap mengantisipasi dan menyosialisasikan tentang pembangunan instalasi itu.
“Tetap harus ada edukasi bagi masyarakat, karena saya rasa masyarakat kita masih awam soal PLTU dan SUTET, SUTT. Kalau mungkin panjang gelombang dalam spektrum sinar tampak tidak apa-apa, tapi akan berbeda jika energinya tinggi,” katanya.(BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.