Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Uber Istri, Dikeroyok Warga

Kota Bima, Bimakini.com.-Warga RT 03/02 Kelurahan Penanae Kota Bima, Masran (43), babak-belur dihajar warga Sabtu (27/1) lalu. Nyawanya pun nyaris terenggut jika tidak dilepas. Ayah dua anak ini menjadi buan-bulanan warga yang kesal karena hendak menganiaya istrinya, Kartini (43).

       Masran selamat setelah dilepas warga karena massa yang hendak menghajarnya berdatangan membawa berbagai benda tumpul. “Warga melepasnya karena kuatir pelaku tewas dihakimi massa yang marah,” ujar Muhammad H. Umar, Minggu (27/1), di Penanae.   
    Katanya, peristiwa ini bermula ketika  pelaku mengejar istrinya menggunakan sebilah parang. Sebelumnya, Masran sempat menghilang lebih dari sebulan karena terlilit utang.  Dia bersembunyi di loteng  menunggu saat yang tepat untuk melaksanakan aksinya.
        Malam itu,  saat naik ke rumahnya tiba-tiba dikejar Masran dengan parang terhunus. Kartini  terpaksa lari menyelamatkan diri ke rumah tetangganya.  Untungnya, nyawa kartini selamat setelah bersembunyi dalam kamar yang terkunci.
Masran yang kalap terus mengejarnya dengan memecah jendela rumah. Upaya pelaku masuk gagal, karena meski kaca jendela telah pecah, namun tidak bisa masuk karena terhalang teralis jendela.
Pemilik rumah, Aisyah yang melihat peristiwa itu berteriak memanggil warga. Warga yang saat itu sedang mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhhammad SAW berhamburan keluar  menuju sumber suara.
    Saat warga datang, Masran terus berusaha merusak jendela rumah agar bisa masuk untuk menghajar istrinya. Pemilik rumah dan warga pun  tidak berani mendekat, karena masih memegang parang tajam. Untungnya, seorang warga  bernama Muhidin berani mendekati dan meminta agar membuang parang di tangannya.
     Setelah pelaku membuang senjata tajam tersebut, sejumlah warga merangsek maju dan tampa ampun ‘menghadiahinya bogem mentah’ bertubi-tubi. Sambil diarak ke jalan raya, Masran terus dipikuli. Aparat keamanan yang dihubungi terlambat datang ke lokasi.
    Karena kuatir keselamatan oknum itu, beberapa warga berisisiatif melepaskannya. “Kalau tidak dilepas bisa jadi pelaku akan tewas,” ujar Muhididn.
     Dengan sempoyongan, Masran lari ke arah Utara kampung untuk menyelamatkan diri. Polisi yang datang ke lokasi dengan mobil patroli tidak menemukan jejaknya.
       Pasca kejadian tersebut, Kartini tidak berani tidur di rumahnya karena masih trauma. “Saya trauma lihat dia mengejar dengan senjata terhunus,” ungkapnya. 
Pagi harinya , dia  melaporkan kejadian tersebut Polres Bima Kota. “Saya berharap agar  Polisi menangkapnya, karena hendak membunuh saya. Saya juga kuatir sewaktu-waktu menjadi korban keberingasan lelaki tersebut,” katanya.
Hingga kini pun, dia mengaku masih mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku via HP tetangga. (BE.14)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait