Kota Bima, Bimakini.com.- Bulan Ramadan tahun ini, satu-satunya kebutuhan pokok yang stabil harganya hanyalah beras, sedangkan kebutuhan lainnya semua naik. Hingga saat ini harga beras masih berkisar sekitar Rp630 ribu hingga Rp680 ribu/kuintal. Harga bervariasi bergantung dari jenis beras.
Pemilik usaha giling Maharani Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur, Raman, mengaku, banyak petani padi belum mau menjual gabah kering giling karena masih menunggu kenaikan harga beras. Tahun lalu pada bulan suci Ramadan seperti ini harga beras melambung sekitar Rp700 ribu hingga Rp800 ribu/kuintal, tetapi kini hanya berkisar sekitar Rp630 ribu hingga Rp680 ribu/kuintal.
Kondisi stabil itu, kata dia, karena pada bulan ini bertepatan dengan panen raya padi pada beberapa kecamatan, sehingga stok beras di pasaran masih cukup. Apalagi, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima menjaga harga beras ini tidak melambung saat memasuki bulan Ramadan.
Hal senada dikemukakan penggiling Karya Murni Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, Misbah. Stabilnya harga beras itu karena stok beras di pasaran masih stabil dan cukup. Namun, untuk kebutuhan pokok lainnya melambung tinggi. Bahkan, awal puasa lalu harga cabe saja hampir sama dengan harga beras. Namun, pemerintah tidak mampu menstabilkan harga kebutuhan itu.
Maka tidak heran, kata dia, banyak petani mengeluh tidak naiknya harga beras. Padahal, lebih penting dari segalanya. Tahun lalu harga itu meningkat tajam dan petani padi mendapatkan keuntungan dari hasil pertaniannya.
Mereka belum mau melepaskan gabahnya karena masih menunggu naiknya harga beras. Semoga setelah bulan Ramadhan ini harga beras kembali naik hingga Rp700 ribu/kuintal. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
