Bima, Bimakini.com.- Siapa yang terlihat sigap membawa baki bendera saat upacara peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI di di halaman persiapan kantor Pemkab Bima, Rabu siang? Dialah Hayatun Nufus, pelajar SMK Kesehatan Yahya. Pelajar kelas XII itu adalah anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan terpilih sebagai pembawa bendera Merah-Putih.
Hayatun pun berhasil melaksanakan tugasnya. Tampak tidak ada cela yang dilakukannya. Persiapan selama ini berhasil diimplementasikannya dalam praktik riil. Ya, kesuksesan itu perlu diapresiasi. Masalahnya, Hayatun melakoni tugasnya di tengah tatapan ribuan pasang mata. Momentum saat detik-detik pengibaran, merupakan tahap krusial dalam upacara sekelas HUT Kemerdekaan RI. Nah, etape sensitif itu telah dilewatinya.
Bagaimana tanggapanny? Ditemui usai upacara, dia mengaku penuh rasa percaya diri dan semangat menggelora saat bertugas. Perempuan 17 tahun ini mampu mengendalikan pusat perhatiannya agar terkosentrasi pada tugas diembannya saat itu.
“Alhamdulillah saya sudah melaksanakan tugas sebagai pembawa bendera dengan baik dan sempurna,” ujarnya anak keempat dari pernikahan Syafruddin dan Arni ini.
Kesempatan terbaik dirasakannya pertama kali ini tidak semudah itu, melainkan saat dikarantina. Kata pelajar yang tinggal di RT 03/01 Dusun Laheko Desa Risa Kecamatan Woha ini, harus bergantian dengan rekannya untuk penyeleksian berbagai kesiapan, terutama kesiapan mental dan psikologis.
“Sebelum ditentukan menjadi pembawa bendera oleh pelatih, saat dikarantikan kami dipilih siapa yang terbaik kesiapannya,” ujarnya.
Anak bungsu ini mengakui, selama satu bulan digembleng agar menampilkan yang terbaik. Menjadi utusan sekolah, berarti harus dijawab tuntas melalui berusaha sekuat tenaga menampilkan perubahan hari demi hari. Targetnya, setiap hari latihan itu harus ada peningkatan yang berarti.
Syafruddin, orang tuanya, tidak kuasa menahan hari. Perasaan bangga menyelimutinya saat melihat penampilan buah hatinya. Mantan anggota Paskibra Kabupaten Bima ini, sebelumnya tidak melihat kemampuan itu saat mulai diutus sekolah, namun seiring berjalannya waktu ada perubahan.
“Saya bangga, walaupun dari awal saya merasa pesimis anak saya bisa, namun berkat binaan dari pelatih sehingga bisa sempurna seperti ini,” ujarnya.
Dia mengapresiasi Kepala SMK Kesehatan Yahya dan guru telah melatih dan membina selama ini.
Nah, Hayatun telah tuntas menyelesaikan tugasnya. Jika selama ini pelajar SMA yang kerap dipercaya, maka kini SMK Kesehatan mengambil-alih peran itu. Dan, hasilnya sukses. Selamat buat Hayatun…(BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.