ADA yang berbeda saat pertemuan memeringati Hari Ulang Tahun Legiun Veteran Kabupaten Dompu Tahun 2017 di Pendopo Bupati setempat, Sabtu (21/01/2017) lalu. Para veteran menunjukkan semangat tinggi ketika berhadapan dengan anak muda dan pejabat pemerintahan. Suatu endapan kekuatan yang masih tersisa dari militansi. Tidak tergoyahkan! Ekspresi seperti itu tidak hanya di Dompu, tetapi dalam sebaran semua wilayah di bumi Indonesia. Pernyataan Ketua Legiun Veteran Kabupaten Dompu, H Rasul Ismail bisa dirujuk bersama. “Gigi boleh ompong, tetapi semangat kami terus membara demi membangun dan memertahankan keutuhan bangsa dan negara ini.”
Perjuangan Veteran tidak ternilai, karena nyawa yang hanya ‘satu biji’ itu pun mereka rela pertaruhkan untuk kemerdekaan bangsa. Selayaknya kita yang menghirup udara kebebasan sekarang di Dompu dan Bima ini menunjukkan rasa hormat dan empati. Mereka adalah saksi sejarah dan tangki moral perjuangan untuk melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa ini. Level penghargaan pemerintah dan kita terhadap mereka haruslah tinggi, hingga mereka mengakhiri kehidupannya.
Bagaimana ekspresi kita menghargainya? Selain bantuan materil dan moril, juga membangun daerah ini dalam semangat yang tidak boleh kalah sengitnya. Membangun dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka yang merusak tatanan sosial (pencurian, teror, dan gangguan keamanan lainnya), tatanan birokrasi (koruptif, kerja asal-asalan) merupakan pengkhinatan nyata terhadap perjuangan para pahlawan dan Veteran. Kita tidak lagi dalam ancaman nyata penjajahan, tetapi dalam lain yang tidak kalah hebantnya dan memerlukan komitmen perjuangan.
Para Veteran di Dompu (dan tempat lainnya) memang kebanyakan sudah ompong, namun ada letupan semangat menyala yang terlihat dari aura wajahnya. Suatu asa tinggi yang mereka impikan untuk diwujudkan oleh generasi hari ini. Mari kita mengikuti ketulusan perjuangan, letupan bara semangat, dan kesetiaan mereka pada bangsa ini.
Generasi hari ini, Dompu dan Bima, semestinya tertunduk malu jika tidak mampu mengelaborasi nilai perjuangan Veteran dan mem-breakdown kemurnian niat mereka membela negara ini. Sejatinya mereka adalah contoh par exelence, saksi hidup yang harus terus dimintai pandangannya agar suluh perjuangan menyejahterakan masyarakat semakin terang. Mereka jangan hanya dijadikan ‘boneka pajangan’ yang dihadirkan saat peringatan HUT Veteran, Sumpah Pemuda, atau HUT Proklamasi Kemerdekaan RI saja. Tetapi, kita jadikan sebagai acuan spirit, amunisi tambahan, dan tangki moral melanjutkan estafet pembangunan…(*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.