Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Polisi Ditarik, Ini yang Dilakukan TNI di Risa-Dadibou…

Aparat TNI yang ditugaskan dalam penanganan konflik Desa Risa dan Dadibou.

Bima, Bimakini.- Pengamanan bentrok antarkelompok warga Desa Risa dan Desa Dadibou dijaga ketat  oleh aparat  Polres Bima. Namun, satu pekan  terakhir ini diambil-alih  Tentara Nasional  Indonesia (TNI) Kodim 1608/Bima.

Hasilnya,  selama empat hari ini tidak ada aksi saling serang di areal persawahan. Nah, apa saja yang mereka lakukan setelah ditinggal anggota Polres?

Danramil Woha, I Ketut Sudiarsa, mengatakan sepekan ini anggota TNI sudah ditugaskan untuk menjaga wilayah Risa dan
Dadibou yang terlibat konflik, sebanyak 80 personel gabungan Koramil Woha, Bolo, dan Monta ditempatkan.

“Kami tidak hanya berjaga di perkampungan, di perbatasan kedua desa dan area persawahan kami juga tempatkan anggota  bersenjata lengkap,” ujarnya.

Dia mengakui, selama ditugaskan ada beberapa kali isu yang tidak benar coba dimainkan di tengah masyarakat, sehingga memancing suasana. Di antaranya, warga  Dadibou diinfokan mengibarkan bendera, begitu juga sebaliknya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Setelah kami cek di lapangan, bukan mengibarkan bendera, namun  ada warga yang menyabit rumput di wilayah Dadibou, sementara di wilayah Risa itu ibu-ibu yang menggulungkan selang setelah mengairi persawahan,” jelasnya.

Dikatakannya, karena masyarakat mayoritas petani dan tanaman padi mereka sedang membutuhkan pengairan dan penyemprotan, TNI  diminta bantuan untuk mengamankan aktivitas masyarakat  dua desa di wilayah persawahan yang kerap jadikan bentrok. Tidak jarang anggota  berpakaian lengkap ikut membantu penyemprotan. “Selama berjaga tidak ada gejolak antara kedua
desa, semoga suasana dama tetap terjaga selamanya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, malam hari anggota dibagi dalam dua tim untuk menempati  masing-masing desa. Para pemuda dikumpulkan satu tempat untuk diarahkan dan diingatkan apabila memasuki areal persawahan  membawa sajam dan senjata apai rakitan, maka pihak keamanan tidak segan menangkap dan diproses secara hukum.

“Kami selalu pendekatan kepada masyarakat supaya menghentikan bentrok antarkampung ini,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kapolsek Woha AKP Fandi AR membenarkan anggota Polres yang disiagakan di perbatasan Risa-Dadibou sudah ditarik, yakni  anggota Polsek maupun Polres Bima. “Polisi yang bersiaga sudah ditarik, sekarang sudah dijaga TNI,” jelasnya Kamis (9/3) di Woha.  (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait