DOK INews
Bima, Bimakini.- Kasus pelecehan seksual terhadap anak di Kabupaten Bima kian berderet. Sejak Januari-Mei 2017 ini, Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kabupaten menangani lima kasus pencabulan. Dari lima kasus tersebut, dua kasus berhasil ditetapkan tersangkanya. Namun, tiga kasus lainnya masih dalam proses penyelidikan.
Kapolres Bima melalui Kasat Reskrim IPTU Meivito Bayu, SIK, menjelaskan lima bulan pertama tahun 2017 ini, Penyidik menangani lima kasus pencabulan anak di wilayah hukum Polres Bima Kabupaten. Kasus pencabulan termasuk tinggi, terlihat setiap tingkatan kasus yang ditangani belakangan ini.
“Sebanyak 4 laporan kasus pencabulan bulan April dan satu kasus pencabulan bulan Mei 2017,” katanya di Mapolres, Jumat (12/05).
Kata dia, lima kasus pencabulan itu, rata-rata melibatkan anak dari sisi pelaku maupun korban. Namun, dua kasus pada bulan April, Penyidik berhasil menetapkan dua tersangka. Dua kasus lainnya lagi masih diselidiki.
“Pelaku kasus pencabulan di Kecamatan Soromandi dan Palibelo telah ditetapkan, di Kecamatan Monta maupun satu kasus di Palibelo lagi masih Lidik,” ujarnya.
Begitu juga kasus pencabulan di bulan Mei ini, Sat Reskrim baru mengamankan diduga sebagai pelaku. Namun, belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan seperti yang dilaporkan itu. “Tiga kasus pencabulan belum cukup alat bukti untuk menguatkan sebagai tersangka. Kasus bulan Mei masih dalam proses Lidik, perkaranya masih ditindaklanjuti,” terangnya.
Menurut dia, tingginya kasus pencabulan ini kuat dugaan karena trend perkembangan teknologi dan pergaulan bebas. Oleh karena itu, orang tua diminta selalu memantau anak menggunakan internet dan telepon seluler, sehingga penggunaannya tepat.
“Kami juga tidak bisa menyalahkan teknologi. Namun, teknologi membawa dampak baik dan dampak buruk bagi pengguna, salahsatunya itu. Sebagai orang tua kita pastikan anak harus gunakan HP secara benar,’ ingatnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
