Bima, Bimakini.- Ekspresi kekecewaan terlihat dari raut wajah Nurul Awalia, juara cabang kaligrafi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kecamatan Bolo tahun 2017. Mengapa? Dia kecewa lantaran tidak diutus sebagai kafilah Bolo pada MTQ Kabupaten Bima di Kecamatan Wawo.
Tidak dilibatkannya Nurul Awalia itu diklaim dilakukan sepihak oleh Panitia MTQ Bolo. Seperti dikatakan Sarafiah, orang tua Nurul Awalia, Kamis (11/5).
Syarafiah mengaku sangat kecewa sikap Panitia MTQ Kecamatan Bolo, karena Nurul menjuarai cabang tersebut. Kini tidak disuruh ikut MTQ Kabupaten Bima dalam alasan yang tidak jelas. “Saya kecewa sikap panitia MTQ Bolo,” katanya di Bolo.
Menjelang MTQ Kabupaten Bima, Nurul mendatangi anggota Dewan Hakim MTQ Bolo dan disuruh ke Kantor Kecamatan Bolo untuk tahapan pemusatan latihan. Rabu (10/5), bersama anaknya itu hadir di Kantor Kecamatan Bolo. Saat itu, sempat mengikuti TC oleh panitia, akan tetapi diberitahu Nurul tidak diikutkan karena belum fasih mendekorasi kaligrafi.
Diakuinya, sikap panitia itu mengecewakannya. Mestinya, panitia harus memberitahukan sebelumnya kalau Nurul tidak diikutkan. “Pihak panitia tidak pernah memberitahu lebih awal kalau Nurul Awalia tidak diikutkan pada MTQ Kabupaten Bima, justru sekarang beredar info kalau Nurul Awalia sudah diganti oleh orang lain,” ujarnya.
Kepala Desa Rasabou, Julkisman, SH, mengaku tidak mengetahui ada peserta dari desa setempat gagal diutus ke tingkat Kabupaten Bima. Nama adalah kewenangan panitia tingkat Kecamatan Bolo.
“Kita hanya mengirim data peserta hanya saat pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan Bolo. Kalau begitu sikap panitia Kecamatan Bolo, akan saya pertanyakan apalagi sampai menggagalkan peserta asal Rasabou, padahal sudah menjuarai tingkat kecamatan,” ujar Julkisman.
Dijelaskannya, kalaupun peserta yang juara pertama gagal ke Kabupaten Bima, lebih baik pelaksanaan MTQ Kecamatan Bolo ditiadakan saja. Sebab, lomba ini berkelanjutan. Jadi, siapapun yang juara pertama sebelumnya berhak mengikuti lomba tingkat Kabupaten Bima.
“Siapapun yang juara harus diutus. Jangan sampai pilih kasih, apalagi terselip unsur kepentingan pribadi atau golongan. Ini kegiatan agama, jangan ada unsur lain,” ujarnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.