Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Bimbinglah Anak, Hindari Generasi Tramadol!


FOTO DOK DAYAT: Pekerja Sosial saat mengarahkan anak-anak pada suatu kegiatan.

Kota Bima, Bimakini.- Minggu (23/07/2017) lalu   merupakan perayaan Hari Anak Indonesia (HAN). Secara nasional dirayakan di Riau. Banyak harapan pada anak agar menjadi tumpuan bagi bangsa Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945. Yakni mampu menjadi  tunas bangsa yang bertakwa, cerdas, jujur, dan amanah.

Bagaimana kondisi anak Indonesia saat ini? Menurut Pekerja Sosial Kabupaten Bima, Abdul Rahman Hidayat, SST, mewujudkan  semua itu masih jauh dari harapan. Melihat kedaan anak saat ini sangat memrihatinkan. Sebagian anak yang menjadi tumpuan bangsa itu menjadi kini berubah menjadi generasi tramadol, penuh kemalasan, keegoisan, dan kurang disiplin.

Momentum HAN 2017, dia mengingatkan posisi anak sebagai pilar bangsa ke depan, maka  memerangi Tramadol yang merusak dan menjuruskan anak dalam hal-hal  negatif dan kriminal harus dilakukan. “Bahaya Tramadol dan ancamannya di Kabupaten Bima sangatlah serius dan memrihatinkan, sudah banyak yang telah menjadi korban,” ingatnya dalam pernyataan pers, Minggu malam.

Selain itu, walau sudah banyak bandar  Tramadol yang tertangkap, tetapi di luar sana masih banyak pula yang berjualan dengan terang-terangan. Tentunya inilah yang menjadikan anak di Kabupaten Bima menjadi hancur.

Berdasarkan hasil pendampingan proses hukum yang dilakukannya  bersama Baiq Dian Huriati, SST, rata-rata anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak pengguna Tramadol.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Katanya, faktor penyebab anak anak menggunakan tramadol sangat beragam, ada yang awalnya coba-coba dan hanya mengikuti teman temannya ada pula yang memang sebagai pelampiasan dari permasalahan dari rumahnya atau karena putus cinta.

“Tentunya hal-hal yang menyebabkan anak menggunakan Tramadol di atas sebenarnya mampu kita tekan dan hindari.

Upaya untuk menghindarinya, yaitu memberikan perhatian dan pengawasan,” ujarnya.

Saat ini, banyak orangtua yang sibuk sendiri dan tidak memedulikan anaknya bergaul dan berperilaku aneh. Padahal,  awalnya sebelum anak kecanduan Tramadol jelas menunjukan perilaku yang berbeda. Atau perubahan warna bola mata dan kelopaknya atau pada kulit dan kuku.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Ketika orangtua melihat ciri-ciri tersebut tanyakan anak dengan bahasa yang baik, tanpa mengasarinya,” sarannya.

Selanjutnya, orangtua memberikan perhatian dan membuat komitmen dengan anak untuk mengubah kebiasaan tersebut.  “Saya yakin anak bisa menjadi generasi harapan bangsa, bukan sebagai generasi Tramadol,” katanya.

Melalui momentum HAN 2017, dia mengajak seluruh pihak, terutama orang tua agar   memberikan perhatian kecil kepada anak dan memenuhi hak dasarnya. Menjadikan rumah sebagai surga bagi anak melalui  penciptaan suasana yang aman dan nyaman bagi anak. (BE22)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait