Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Karnaval Katente dan Rimpu di Sape, Meriah

Dok Humaspro

Bima, Bimakini.- Karnaval Katente Tembe dan Rimpu dilaksanakan di Kecamatan Sape, Selasa sore. Kegiatan itu memeriahkan Hari Jadi ke-377 Bima dan menyambut HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Suasana karnaval berlangsung meriah. Ribuan peserta memenuhi jalur yang diatur oleh panitia.
Pelaksananya adalah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima bekerja sama dengan Komunitas Barisan Pelestari Lingkungan Alam dan Bahari (Balumba) Kecamatan Sape. Peserta mengenakan beragam corak sarung sehingga terlihat dinamis. Sepanjang sisi kiri dan kanan jalan yang dilalui.
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati Bima, H Dahlan, hadir. Ada juga sejumlah pejabat Pemkab Bima dan Muspika Sape. Mereka menyambut peserta karnaval di panggung utama.
Saat sambutan, Bupati menyatakan pawai budaya Rimpu dan Katente Tembe merupakan budaya dalam dimensi busana masyarakat Bima (Dou Mbojo). Busana Katente dan Rimpu Tembe telah hidup sejak masyarakat Bima. Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai-nilai khas, sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam (Kesultanan atau Kerajaan Islam.

Dok FB Uba Kainia

Dikatakannya, Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan itu dikarenakan budaya Rimpu ini telah ada sejak nenek moyang.Kegiatan ini  akan mengangkat kembali satu di antara keanekaragaman budaya khas Bima yang memiliki corak khas, sehingga masyarakat n mengetahui secara luas budaya daerah.
Dikatakannya, budaya daerah merupakan identitas yang membedakan daerah tersebut dengan lainnya. Setiap daerah di Indonesia, memiliki identitas sesuai keunikan, sifat, ciri-ciri, dan karakter. “Begitu pula halnya Kabupaten  Bima memiliki ciri khas budaya Katente dan Rimpu Rembe,” paparnya seperti dikutip Kabag Humaspro Setda, Armin Farid, SSos.
Bupati mengapresiasi berbagai agenda kegiatan yang dilaksanakan oleh para pemuda Kabupaten Bima dalam  pelestarian budaya daerah agar tidak punah.
Diingatkannya, kepunahan tersebut disebabkan karena budaya-budaya yang ada tidak dilestarikan dan jarang ditampilkan. “Padahal, budaya yang ada merupakan kekayaan bangsa yang mampu membawa ke arah kehidupan positif dan tidak kalah menariknya dengan budaya modern,” jelasnya.

Dok FB Sumarni Maniezz

Bupati berharap  karnaval bisa memotivasi bagi generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai kebudayaan Bima.
Ketua panitia Pelaksana, Furkan, yang juga Ketua Balumba Kecamatan Sape menyatakan karnaval itu  dalam rangka mengangkat kembali budaya Mbojo, seperti Rimpu. “Budaya Rimpu merupakan ciri khas yang dimiliki Kabupaten Bima, sehingga perlu diangkat dan diperkenalkan kembali supaya masyarakat akan mengetahui  keberadaan budaya Rimpu  Mbojo,” ujarnya.
Komunitas Balumba mengharapkan Bupati dan   seluruh jajaran agar kegiatan budaya semacam ini didukung sepenuhnya demi mengangkat kembali budaya khas daerah, sekaligus menjadi agenda Pemerintah Daerah. (BK29)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait