Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Pameran Pembangunan

 

Bupati Bima, Hj Indah DP saat meninjau stan pameran.

PAMERAN pembangunan dilaksanakan di lapangan Paruga Nae Kecamatan Bolo, sejak Jumat (14/07) hingga Senin (17/07) malam. Masyarakat sekitar dan dari jarak yang agak jauh, membludak memenuhi arena. Masyarakat Bima memang haus hiburan. Arena pameran menjadi semacam ‘rekreasi psikologis’ setelah berkutat pada rutinitas kegiatan.    Setiap Organisasi Perangkat Daerah dan pihak lainnya memamerkan hasil upaya dan pembangunan yang mereka lakukan. Ya, merespons animo pengunjung, waktu pelaksanaannya ditambah sehari.

Sejauh ini pelaksanaan lancar-lancar saja. Tidak ada insiden yang bisa memicu konsentrasi sekejap massa. Sungguh keberhasilan menjadikan pameran sebagai magnet. Suasana aman selama kegiatan adalah poin lain yang perlu diapresiasi. Dalam kondisi ramai seperti itu, potensi munculnya insiden yang meskipun berawal dari kesalahpahaman tidak terjadi. Syukurlah.

Sejatinya memang begitu. Beragam karya dan invonasi yang dipamerkan, sesungguhnya harus berkorelasi dengan jaminan stabilitas atau kondisi keamanan. Hentakan produk dan karya menghebat, namun kondisi aman menggelayut manis. Itulah ekspresi  hasil pembangunan sesungguhnya. Tidak melihatnya dari sisi fisik saja, tetapi kenyamanan berada dalam suatu lingkungan juga harus diletakan dalam bingkai makna pembangunan itu sendiri.

Jika di-breakdown dalam bahasa yang sederhana, maka kebutuhan terhadap pencapaian fisik berupa gedung megah, fasilitas, dan segala aspek yang mendukung dinamika kehidupan harus dilihat dari konteks utuh dengan terciptanya rasa aman dan nyaman bagi seluruh komponen masyarakat. Itulah yang direpresentasikan oleh konfigurasi SKPD/OPD dan keniscayaan adanya TNI/Polri.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pameran pembangunan memang selalu memantik animo kunjungan. Hendaknya juga menjadi ajang untuk mengukur sejauhmana hasil yang telah dicapai. Tidak salah memang. Tetapi, itu tadi, semuanya harus dibaca dalam dimensi yang lebih luas.

Dalam pandangan seorang Ekonom di Eropa sana, pembangunan baru dikatakan berhasil jika mampu melingkupi setidaknya tiga sisi. Yakni level pengangguran masyarakat yang menurun, kemiskinan dalam fakta yang semakin menurun kuantitasnya, dan terwujudnya keadilan masyarakat. Artinya, pembangunan yang berhasil itu tidak terjebak pada ukuran fisik yang memanjakan mata dan mengundang decak kagum. Tetapi pergerakan angka atau derajat pengangguran, kemiskinan, dan keadilan. Hari ini, mari segera mengajukan tanya kritis. Apakah penggangguran di daerah ini sedang bergerak menurun dari tahun ke tahun? Apakah level kemiskinan semakin mengerucut sedikit? Bagaimana rasa keadilan yang menyertai dalam dinamika kehidupan keseharian?

Dari titik ini, mari kita benar-benar memamerkan hasil pembangunan yang sesungguhnya. Dari sisi fisik OK, kenyamanan terjamin. Situasi animo masyarakat yang realtif tinggi mengunjungi pameran dan kondisi keamanan/kenyamanan selama perhelatan, paling tidak sebagian telah menyuguhkan ‘Pameran Pembangunan’ dalam arti kata yang hendak dituju. (*)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait