Bima, Bimakini.- Sejumlah pemuda Desa Bontokape Kecamatan Bolo hendak melakukan pnyuluhan anti narkoba di desa setempat, Ahad (06/5). Namun, berujung anarkis hingga kaca Kantor Desa setempat pecah.
Kejadian itu dipicu lantaran perwakilan Pemerintah Desa (Pemdes) Bontokape tidak ada yang hadir, meski perwakilan BNN Kabupaten, Pemerintah Kecamatan Bolo dan Polsek Bolo juga hadir.
Ketua Pemuda Desa Bontokape, Muhamad Arkam, menceritakan, sebelumnya IPB dan Ikmasi hendak melaksanakan kegiatan penyuluhan anti narkoba.
Pelaksana menggandeng BNN Bima, Pemerintah Kecamatan Bolo, Kapolsek Bolo, juga Pemdes setempat. “Kita telah koordinasi dengan Pemdes dan menyebarkan undangan pada Jum’at (04/5),” kisahnya ditemui usai kejadian.
Secara lisan, pelaksana telah koordinasi dengan Kepala Desa (Kades) dan meminta hadir saat kegiatan dimaksud.
Namun kata dia, tidak seorang pun perwakilan Pemdes hadir saat kegiatan. Hal itu menyebabkan kegiatan tidak dilanjutkan.
Pelaksana kegiatan menilai sikap Pemdes itu apatis dan memicu pemuda dan mahasiswa yang tergabung IPB dan Ikmasi aksi demo spontanitas di depan kantor desa setempat.
Aksi demo itu berujung anarkis. Sejumlah kaca kantor desa pecah. Dia mengaku, tidak mengetahui persis awal mula kejadiannya. “Saya tidak mau spekulasi. Siapa yang memecahkan kaca, saya tidak tahu,” akunya.
Korlap aksi, Ebit, mengaku aksi itu bentuk kekecewaan terhadap sikap apatis Pemdes Bontokape yang tidak menghadiri kegiatan penyuluhan anti narkoba.
“Telah hadir Camat Bolo dan perwakikan BNN sebagai pemateri. Karena perwakilan Pemdes tidak hadir dan ditunggu hampir 30 menit, kegiatan tidak dilanjutkan sehingga IPB dan Ikmasi aksi spontanitas di depan kantor desa,” terangnya.
Menurutnya, seharusnya pihak Pemdes tanggap adanya penyuluhan anti narkoba, bukan malah apatis, apalagi kegiatan itu sifatnya membantu Pemdes menekan pengguna dan penyalahgunaan obat terlarang dan sejenisnya.
“Pemdes harus hadir dalam kegiatan penyuluhan, bukan menghindar. Apalagi, saat itu, Camat dan perwakilan BNN sudah lama menunggu,” sesalnya.
Kapolsek Bolo, AKP Muhtar, HI, SSos, membenarkan aksi berujung anarkis perusakan delapan kaca jendela kantor desa setempat.
“Kita terima laporan dari masyarakat telat, setelah perusakan terjadi,” ucapnya.
Pihaknya mendatangi lokasi dan mengawal aksi IPB dan Ikmasi. Diakuinya, aksi itu berakhir setelah mengajak massa audensi dengan Pemdes yang dihadiri Kepala Desa dan aparatur. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.