Kota Bima, Bimakini.- Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Sudirman Dj, SH menyampaikan permohonaan maaf pada seluruh civitas STISIP Mbojo-Bima komentarnya di media sosial beberapa waktu lalu. Permohonan maaf itu disampaikannya saat konfrensi pers di kediamannya, Kamis (28/9) malam.
Pemilik Akun “De Je” menjelaskan tentang komentarnya tersebut. Apalagi sempat viral dan mendapat reaksi dari sejumlah kalangan.
“Saya sampaikan permohonan maaf kepada alumni, mahasiswa dan lembaga STISIP Mbojo Bima dan saya tidak memiliki maksud atau niat untuk merendahkan semua civitas akademika STISIP Mbojo Bima,” ucapnya.
Sudirman mengaku sengaja mengundang media, karena komentarnya itu juga direaksi oleh seluruh civitas kampus dan alumni di Bima.
Dijelaskannya, komentar itu berawal dari postingan berita, dimana Sudirman menjadi sumber berita. Padahal, berita itu dimuat tahun 2017 lalu mengenai masjid terapung Ama Hami.
“Saya tidak paham, mengapa berita tahun 2017 itu diunggah kembali di media sosial,” herannya.
Awalnya, dia mengaku tidak tahu, namun rupanya ditandai dalam kiriman tersebut. Awalnya diskusi biasa saja. Seperti akun bernama Taufiq Saleh, Yoely Libra, Delian LuBis, dan pemilik akun bernama Jeef.
Rupanya, kata dia, ditag untuk dimintai komentarnya. Lalu mengalir diskusi biasa. Kemudian ada komentar akun Delian LuBis, yang tidak dia kenal dan tidak berteman dengannya di Facebook. Komentarnya dianggap kasar dan menudingnya menghalangi pembangunan rumah ibadah.
Kata Sudirman, yang dipersoalkan dalam berita, dimana dia menjadi sumber berita, adalah penolakan pengajuan anggaran tambahan. Permintaan anggaran itu untuk tiang pancang yang miring.
Padahal, kata dia, itu menjadi tanggungjawab Kampus Petra selaku arsitek. “Kenapa merancang bangunan tidak melihat kuku gunung, sehingga tiang miring,” urainya.
Namun sambungnya, semua penjelasan soal masjid tersebut tidak dipahami oleh Delian LuBis. Kendati terus diberikan pemahaman, tetap muncul komentar kasar terhadapnya.
Bahkan dirinya dituding lantang bersuara dalam pemberitaan tersebut, karena tidak dapat proyek. Karena melihat komentar yang semakin panas, akhirnya Sudirman Dj membuka profil akun Delian LuBis dan mengetahui jika yang bersangkutan merupakan alumni STISIP. Munculah potongan komentarnya yang sudah kadung discreenshot dan disebarluaskan.
“Jadi, komentar saya itu bukan serang STISIP secara kelembagaan, demi Allah SWT. Karena saya juga latar belakangnya dosen di Bima. Yang saya komen itu, personal Delian Lubis, bukan kampus. Makanya saya suruh dia kuliah lagi di luar,” terangnya.
Apalagi, kata dia, banyak civitas STISIP Bima yang dekat dengannya. Dia juga menyesalkan, kenapa yang discreenshot hanya komentar tersebut. Padahal jika disimak dari awal, komentar muncul karena dinamika yang menudingnya yang tidak – tidak.
“Sekali lagi saya atas nama pribadi, saya mohon maaf untuk semua jajaran STISIP, baik untuk mahasiswa, dosen dan alumni,” ucapnya.
Menganai komentarnya yang dilaporkan ke polisi, akan bersikap kooperatif. Termasuk ada rencana untuk mendemonya, akan dihadapi.
“Tapi kalau sudah lapor polisi, tidak perlu lah demo. Kita tunggu saja proses hukum yang sudab berjalan,” harapnya.
Selain itu, kata dia, akan berkomunikasi dengan civitas STISIP Mbojo Bima dan menjelaskan duduk persoalannya.
Persoalan yang dihadapinya, kata dia, sudah diketahui Partai Gerindra dan tidak mempersoalkan. Mengenai ada tantangan Arif Sukirman untuk berdebat, tidak ingin diladeninya. “Saya tidak berani. Karena ilmu saya masih S1, sementara Pak Arif Sukirman sudah S2,” pungkasnya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.