Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

“La Rimpu” Berdayakan Perempuan di Renda – Ngali

Bima, Bimakini.- Alamtara Institute bekerjasama dengan LP2M UIN Mataram, menghadirkan program La Rimpu atau dikenal dengan Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan. Program ini diperuntukkan bagi  perempuan di Desa Renda dan Ngali, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

Ketua Alamtara Institute sekaligus inisiator La Rimpu, Atun Wardatun, MAg,Phd menyampaikan, La Rimpu merupakan sarana edukasi sekaligus wadah perjumpaan bagi perempuan-perempuan di Desa Renda dan Ngali untuk berbagi dan saling belajar tentang permasalahan sosial, ekonomi, budaya dan lainnya.

“Sementara Desa Renda dan Ngali menjadi pilot project program ini. Ada sekitar 25 perempuan dari kedua desa tersebut yang terlibat aktif dalam sekolah ini”  ujarnya.

Dosen UIN Mataram ini juga menjelaskan, La Rimpu ini telah menggelar dua kali pertemuan. Setelah sebelumnya melaunching Kelas Perdana La Rimpu yang dihadiri oleh Bupati Bima dan Ketua PKK sekaligus GOW Kabupaten Bima, di Madrasah Aliyah Al-Jihad Renda Ngali (22/9) lalu. Selanjutnya pertemuan kedua dilakukan di SDN Inpres Renda 1 (27/10) lalu.

“Untuk waktu atau tempatnya mereka sendiri yang menentukan serta untuk pakaian mereka sepakat untuk mengenakan Rimpu pada setiap pertemuannya.” jelas perempuan asal Karumbu ini.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Atun menambahkan, saat pendampingan La Rimpu ini akan ada modul yang menjadi pedoman kegiatan sekolah ini. Modul tersebut mencakup potensi diri, relasi keluarga, peran di masyarakat dan partisipasi dalam pembangunan. Dengan mengusung tagline dari perempuan, untuk perempuan dan oleh perempuan, La Rimpu akan memanfaatkan potensi peserta La Rimpu juga sebagai sumber belajar.

“Pendampingan ini akan berlangsung selama setahun dengan dua puluh kali pertemuan dengan didampingi Fasilitator-fasilitator perempuan,” paparnya.

Pembelajaran tidak terfokus melulu pada teori tetapi ditekankan pada keterkaitan isu yang dibicarakan dengan realita yang terjadi, dan mereka akan turun ke lapangan melakukan hal-hal yang menjadi kesepakatan di dalam kelas.

La Rimpu juga menitikberatkan pada aspek pencegahan, advokasi, dan sosialisasi kepada masyarakat, serta pemberdayaan terutama pemberdayaan ekonomi perempuan dalam meningkatkan partisipasi perempuan sebagai agen perubahan dan subyek dalam pembangunan nasional.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dengan sekolah ini diharapkan, Desa Renda dan Ngali bisa menjadi model bagi komunitas lain sebagai pioneer dibentuknya sekolah perempuan, di mana komunitas perempuan mampu terlibat aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa. Juga bisa terciptanya kondisi dampingan yang mampu mengembangkan dirinya sendiri dari kondisi marginal dan terpuruk menjadi central  dan berdaya.  (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Asisten 1 Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin M.AP, menghadiri kegiatan advokasi dan pendampingan untuk peningkatan partisipasi perempuan di bidang...