Bima, Bimakini.- Memilukan, janda tua, Habiba, warga RT 11 RW 02 Dusun Kampung Kramat Desa Campa, Kecamatan Madapangga hidup sebatang kara. Perempuan berusia 80 tahun itu hidup di salah satu gubuk selama bertahun-tahun. Sedangkan kesehariannya mengandalkan belas kasih tetangga untuk mendapatkan makanan.
Rumah berukuran tiga meter persegi itu sudah lapuk. Bahkan, hampir semua sisi dinding dari anyaman bambu tersebut berlubang. Wajar jika perempuan berusia senja itu tidak hanya merasakan sepi. Namun, juga menggigil kedinginan ketika malam hari. Apalagi, saat musim hujan seperti ini bagian atap banyak yang bocor. Usia yang tidak muda membuatnya sering sakit.
Dia pun tidak bisa berbuat banyak untuk menopang hidup. Terlebih, setelah terdeteksi penyakit paru-paru yang menggerogotinya sejak dua bulan terakhir.
Ibu Habibah tinggal di ruangan sangat sempit. Dapur dan tempat tidur menjadi satu. Hanya sehelai pakaian yang dimiliki. Saat hujan, lantai rumah becek akibat air yang masuk lewat atap.
“Saya sudah tidak mampu mencari uang sendiri. Sehari-hari makan diberi tetangga,” ucap Ibu Habibah dengan sedih.
Ketua Rw 02, Miskan, mengakui kehidupan Nenek Habibah tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten bima, berupa PKH maupun Rastra. Padahal kondisinya sangat memprihatinkan. Nenek Habibah membutuhkan bantuan secara ekonomi dan kesehatan.
“Sudah dua bulan Nenek tersebut alami batuk darah. Walaupun demikian, beliau hanya bisa bersabar,” pintanya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.