Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Semangat Belajar Siswa SKB Meningkat

Kota Bima, Bimakini.- Pendidikan non formal seperti di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Bima, terus mendapatkan peningkatan siswa. Semangat membangun asa, para siswa dipacu untuk menuntaskan wajib belajarnya.

Plt Kepala SKB Kota Bima, Intan Sari mengaku sejak berdirinya SKB jumlah siswa yang diterima setiap tahunnya terus meningkat. Saat ini saja akunya, total rombongan belajar untuk masing-masing paket kelas yakni satu dengan jumlah siswa yang 30 orang pertama rombel.  Jika ditetapkan,  jumlah siswa SKB saat ini berjumlah 200 siswa.

Dalam sistem belajar SKB jelas Intan,  pihaknya menerapkan pola belajar yang sangat jauh berbeda dengan sekolah formal. Ini dilakukan, karena siswa yang dihadapi bukan siswa biasa tapi kalangan ibu rumah tangga atau anak yang sudah putus sekolah.

“Yang namanya lembaga kami ini, pendidikan non formal. Jadi memang,  metode pembelajaran yang diterapkan khsusus untuk pendidikan non formal,” kata Intan.

Setiap harinya ungkap Intan, pihak SKB menjemput satu per satu siswa belajar untuk ke sekolah. Biasanya, penjemputan dilakukan siang hari setelah aktivitas utama siswa selesai.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Karena banyak yang bekerja sebagai pedagang atau ibu rumah tangga,  jadi kami jemput diatas jam sepuluh pagi.  Terkadang, belajar baru bisa dimulai siang hingga sore tergantung waktu peserta belajar,” beber Intan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan visit ke rumah peserta didik untuk memastikan siswa yang dibina tetap mendapatkan pelajaran. “Kami memiliki siswa hingga di Kelurahan Kolo sana. Kami mendatanginya,  untuk memastikan yang bersangkutan tetap belajar,” tambah Intan.

Diharapkannya, kedepan pihaknya mendapatkan alokasi guru yang memiliki, kompetensi sekolah non formal. Menurut Intan,  ini sangat penting karena metode sekolah non formal sangat berbeda jauh dengan sekolah formal.

Saat wartawan menyambangi saja, guru di SKB saat mengajar harus memberikan pelajaran sambil bermain. Nyaris sama dengan metode belajar, pada tingkat PAUD.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Selain itu, siswa juga diajarkan keterampilan lain sehingga ada modal dan jiwa usaha yang ditumbuhkan dalam diri siswa.

“Kami ajari cara membuat telor asin dan jenis pangan lainnya,  yang kemudian bisa mereka jual lagi untuk peningkatan ekonomi keluarga,” tutup Intan. (IQO)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait