Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Dana Prestasi Siswa Diduga Disunat Penyelenggara

Orang tua murid yang mengadukan masalah pemotongan dana prestasi.

Bima, Bimakini.- Diduga dana prestasi siswa pada ajang Liga Siswa Nasional (LSI) disunat penyelenggara. Wali murid pun mendatangi Kantor Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima untuk meminta klarifikasi.

Diketahui, siswa yang meraih prestasi tersebut yakni, Izmal Maulana kelas III SMPN 1 Woha. Sebelumnya dinobatkan sebagai pemain terbaik pada ajang turnamen sepakbola yang diadakan Dinas Dikbudpora beberapa waktu lalu di Lapangan Menara Desa Rada, Kecamatan Bolo.

Menurut orang tua Izmal Maulana, Salahudin, seharusnya anaknya menerima uang prestasi senilai Rp 2 juta. Namun realisasi yang diterima yakni Rp 900 ribu. “Dalam LPJ ditandatangani sebesar 2 juta untuk pemain terbaik. Ko hanya Rp. 900 ribu yang diterima,” tanyanya, Senin (14/10).

Pihaknya mempertanyakan sisa uang prestasi tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan berdampak pada mental siswa. “Mestinya Dinas Dikbudpora kooperatif dengan aturan. Jangan memotong dana prestasi karena kuatir berdampak buruk pada spikologi siswa,” jelasnya.

Kata dia, pihak Dikbudpora harus pertimbangkan hal ini karena menyangkut hak siswa. Sehingga  pimpinan daerah harus menyikapinya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pemerhati atlet berprestasi, Arif Munandar, SIp, menyesalkan ulah Kasi Olahraga Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima karena diduga memotong dana prestasi siswa. Lanjut dia, siswa berpretasi seperti ini harus diberikan motivasi bukan mendapatkan perlakuan tidak baik. “Mental siswa harus dijaga bukan dirusak seperti ini,” ujarnya.

Dirinya berharap, Dinas Dikbudpora menyikapi hal ini. Karena menurutnya apa yang dilakukan Kasi Olahraga sudah jelas tidak sesuai dengan harapan untuk memajukan dunia pendidikan. “Maju mundur dunia pendidikan tergantung sungguh pada siswa. Jika siswa diperlakukan dengan baik, maka dunia pendidikan pasti maju,”ujarnya.

Selain itu, karena Kasi Olahraga telah mencoreng marwah dunia pendidikan, tidak boleh apatis. Akan tetapi harus menindaklanjuti masalah ini agar tidak berpolemik. “Pemerintah jangan diam saja tapi bina oknum tersebut. Jika tidak bisa dibina, maka binasakan saja,” tegasnya.

Kasi Olahraga Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Nurdin, M. Pd, mengungkapkan, terkait hal itu hanya miskomunikasi saja. Karena kata dia, jumlah Rp 2 juta yang ditanda tangani itu diperuntukan untuk dua orang siswa berprestasi  yakni pemain terbaik dan pencetak gol terbaik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita sudah bertatap muka dengan wali murid. Masalah itu sudah diselesaikan,” bebernya.

Terkait tudingan bahwa pihaknya diduga memotong dana prestasi siswa, pihaknya membantah karena hal itu tidak benar. “Saya tidak memotong dan prestasi siswa. Karena total dana yang didapat siswa sebesar Rp. 900 ribu per siswa setelah dipotong pajak,” tutupnya. (KAR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait