Bima, Bimakini.- Sedimentasi yang menggunung di sungai bagian selatan Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, susah diangkat atau dikeluarkan secara manual. Terkait hal itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui dinas terkait agar menurunkan alat berat.
Wakil BPD Rasabou, Muhammad Khardi, mengatakan struktur jembatan yang masih menggunakan tiang di tengah mudah menyebabkan sampah, seperti ranting ataupun dahan pohon tersangkut. Kondisi tersebut dalam jangka panjang mengakibatkan aliran air sungai tidak lancar dan menghantam bibir sungai.
“Dampak buruk yang dikhawatirkan yakni banjir tahun berikutnya tidak menutup kemungkinan menghantam syap jembatan, karena air tidak mengalir seperti biasanya,” terangnya.
Terkait hal ini, pihaknya mengaku telah menyampaikan ke Pemdes segera bersurat ke dinas terkait supaya mendatangkan alat berat, seperti ekskavator jenis amphibi.
“Pemdes harus bersurat yakni minta alat berat,” tukasnya.
Kepala Desa (Kades) Rasabou, Suaidin SH, menyampaikan dirinya akan bersurat ke pemerintah atas supaya mendatang alat berat untuk melakukan pengerukan sendimentasi di tiang jembatan.
“Insya Allah hari Senin, kita akan bersurat ke PUPR Kabupaten Bima supaya mendatangkan alat berat,” janjinya.
Diakuinya, pasca banjir beberapa waktu lalu, kondisi jembatan penghubung Desa Rasabou – Kara memang memprihatinkan. Yakni bagian sayap jembatan dan pengaspalan hancur diterjang banjir,” kisahnya. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.