Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Inovasi DINDA Kabupaten Bima Tampil Pada TOP 99 Nasional

Hj Indah Dhamayanti Putri, SE

Bima, Bimakini.- Untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir, inovasi hasil karya para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi dilingkup Pemerintah Kabupaten Bima, kembali tampil di ajang kompetisi Inovasi tingkat nasional. Sementara tahun-tahun sebelumnya, Inovasi sentuh perempuan dengan Sistem Informasi Warga (Simawar) dan Gebrak Bimantika tampil hingga level top 45 tingkat nasional.

Tahun Ini, Inovasi Dana Insentif Desa (Dinda), sebuah inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja Pemerintahan Desa (Pemdes) dalam mengatur tata kelola pemerintahan dan kepentingan masyarakat desa sebagai upaya mengurangi kesalahan administrasi dengan orientasi menjadi pemerintahan yang tertib dan transparan.

Prestasi tersebut, berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (RI) yang diterima langsung oleh Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE Kamis (17/6/2021).

Bupati Bima mengatakan, harapan pada sejumlah desa yang diberikan alokasi Dinda, akan terpacu untuk melakukan perencanaan dengan baik dan melibatkan seluruh pihak yang ada di desa.

“Akan dipastikan porsi anggaran tercukupi dan mencakup semua unsur yang ada di desa. Selain itu, penting juga aspek pelaksanaan sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban,” kata Bupati Bima.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kabag Organisasi Sekretariat Daerah, Syamsul Bahrain, M.Si menjelaskan, kepastian tampilnya Inovasi Dinda pada Top 99 Nasional Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021, berdasarkan Surat Deputi Pelayanan Publik nomor B/112/PP.00.05/2021 tentang finalis Top Inovasi Pelayanan Publik KIPP di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD tahun 2021.

“Tim Panelis Independen telah melakukan penilaian pada 1.609 proposal yang terdiri dari 1.458 proposal kelompok umum dimana Kabupaten Bima juga termasuk di dalamnya, 49 proposal kelompok replikasi dan 102 proposal kelompok khusus,” terangnya.

Dari jumlah tersebut, lanjut Syamsul, tim kemudian melakukan penjaringan dan tercatat 260 proposal yang memenuhi syarat dengan 201 proposal kelompok umum, 28 proposal kelompok replikasi dan 31 proposal kelompok khusus.

Sementara, salah seorang inisiator Inovasi Dinda, Raani Wahyuni, M.Sc mengatakan, faktor penentu keberhasilan Inovasi Dinda adalah adanya kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Daerah terdiri dari Bappeda, DPMD, BPPKAD dan Kecamatan, Pemerintah Desa, dan dukungan Organisasi di luar pemerintah seperti Kompak dan Seknas Fitra/Solud NTB.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Semoga kerjasama ini terus ditingkatkan dan lebih dioptimalkan untuk mendorong pengembangan Dinda ke depan,”ujarnya Raani.

Tambah Raani, Sejak Dinda diterapkan, 48 dari 191 desa di Kabupaten Bima, mampu menetapkan APBD Desa dua bulan lebih cepat dari sebelumnya. Desa alokasikan pelayanan dasar minimal 20 persen, serta anggaran lebih berpihak pada masyarakat miskin dan rentan.

“Kehadiran Dinda juga mendorong desa mulai aktif menggunakan Basis Data Terpadu (BDT) sebagai dasar perencanaan program pengentasan kemiskinan. Adanya keselarasan dan sinergi antara Kabupaten, Kecamatan dan Desa dalam menanggulangi kemiskinan serta munculnya perencanaan pembangunan desa berbasis lokal,” pungkasnya. ILY

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui Deputi Bidang Pelayanan Publik selaku Ketua Tim Sekretariat Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Tim Panelis Kompetisi Inobvasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional menilai  presentasi  dan wawancara penjabaran inovasi Dana Insentif Desa (DINDA) dari Bupati Bima...