Aksi tolak mutasi Kepala SMAN 1 Langgudu, Ahmad Yani, MPd
Bima, Bimakini.- Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Langgudu Kabupaten Bima, bersama puluhan alumni, guru dan masyarakat aksi menolak mutasi Kepala Sekolah (Kasek) Muhammad Yani, MPd yang kini menjadi guru biasa di SMAN 2 Langgudu.
Aksi yang berlangsung di depan SMAN 1 Langgudu mulai pukul 08.40 Wita hingga 10.20 Wita. Mereka juga memblokade jalan sambil berorasi. Koordinator Pengawas (Korwas) Kabupaten Bima bersama anggota, menemui pengunjuk rasa.
Saat aksi, tidak ada pengamanan Polsek Langgudu. Hanya anggota Satpol PP.
Korlab aksi, Bahtiar Eka Putra dan Khairul Anas mengatakan, Ahmad Yani banyak menorehkan prestasi selama memimpin SMAN 1 Langgudu. “Yang paling menonjol Prestasi mengubah akreditasi SMAN 1 Langgudu dari B menjadi A. Bahkan, sering utus siswa yang berpotensi dalam kegiatan yang menunjang ilmu pengetahuan baik tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun Provinsi. Beliau adalah guru yang potensi dan berprestasi. Sangat tidak layak untuk diturunkan jadi guru biasa. Maka, kami siswa menolak mutasi ini,” kata Kahirul Anas, Jumat (13/8/2021).
Korwas Kabupaten Bima, Ahmad, MPd menanggapi tuntutan massa aksi. Aspirasi tesebut akan disampaikan kepada Dinas Dikpora Provinsi NTB secepatnya.
“Kami hanya amankan keputusan Gubernur. Mengenai tuntutan hari ini, tidak berhak untuk memutuskan. Karena, kewajiban kami untuk menyampaikan apa yang jadi tuntutan dan tidak untuk memutuskan,” ungkapnya.
Wakasek Humas SMAN 1 Langgudu, Imaduddin, SPd mengatakan, yang membuat reaksi dari guru, siswa dan alumni, karena Ahmad Yani, MPd dimutasi menjadi guru biasa di SMAN 2 Langgudu. Proses perpindahan ini dinilai bukan sebagai rotasi mutasi, namun demosi atau hukuman.
“Sementara merujuk pada pernyataan pihak Dinas Dikpora Provinsi NTB, bahwa Kasek yang dipindahkan jadi guru biasa yaitu yang tidak berprestasi selama menjabat. Sementara yang terjadi dengan Pak Ahmad Yani, terbalik dari penyataan,” ungkapnya.
Lanjut Imaduddin, selama menjabat sebagai Kasek, sangat banyak prestasi yang ditorehkan. Bahkan setiap tahun, terus alami peningkatan mengutus puluhan siswa untuk belajar di Kampung Inggris. Prestasi yang sangat terlihat yaitu capaian akreditasi sekolah dari B menjadi A.
“Sementara gerakan aksi yang kami bangun hari ini tidak ada kepentingan apapun, melainkan sebagai bentuk rasa prihatin terhadap ketidakadilan yang dialami oleh Pak Ahmad Yani. SDM yang sangat berpotensi dan prestasi seperti Bapak Ahmad Yani, sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan sebaik mungkin,” tuturnya penuh harapan. ILY
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
