Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Rannya Agustyra Kristiono Gugah Generasi Milenial dan Gen Z Lombok Promosikan Makanan Khas Sasak

Rannya saat membeli jajanan khas Lombok.

Mataram, Bimakini.- Indonesia sangat kaya dengan adat dan budaya juga kearifan lokal tiap daerahnya. Tak terkecuali di Pulau Lombok.

Sebagai daerah strategis pariwisata, Pulau Lombok tak hanya kaya dengan panorama keindahan alam pegunungan hingga pantai dan baharinya. Lombok juga memiliki daya tarik kuliner lokal, seperti Ayam Taliwang, juga dengan beragam jajanan tradisionalnya.

Like father like daughter, Rannya Agustyra Kristiono, putri almarhum H Bambang Kristiono (HBK) memberi perhatian besar pada segala kekayaan adat budaya masyarakat Pulau Lombok.

Menariknya, Rannya justru kepincut dengan jajanan tradisional Lombok. Ihwal ini memperkuat tekad Rannya untuk mengajak generasi milenial dan Gen Z agar bisa turut menonjolkan ikon jajanan tradisional masyarakat Pulau Seribu Masjid.

“Lombok itu banyak jajanan tradisionalnya yang patut ditonjolkan. Selain banyak makna filosofi dan kearifan lokal, jajanan tradisional kita di Lombok itu juga berbahan alami. Back to nature,” ujar Rannya disela-sela belanja jajanan tradisional sambut HUT Kemerdekaan RI ke 78 Tahun , Kamis 17 Agustus 2023.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurut Rannya, jajanan tradisional itu Lombok patut ditonjolkan antara lain karena hal itu bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung, karena Lombok merupakan destinasi wisata yang sudah mendunia.

Selain itu, ada makna filosofis dan kearifan lokal daerah dalam tiap jenis jajanan tradisional tersebut. Dan yang terpenting, manfaat ekonomi berkelanjutan, dimana bahan-bahan jajanan tradisional itu terbuat dari hasil pertanian para petani lokal.

“Jajanan tradisional terkategori kuliner di sektor ekonomi kreatif yang jika dikembangkan dan ditonjolkan bisa masuk ke sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas. Sangat tepat dengan sektor unggulan di NTB ini,” katanya.

Rannya yang lama mengenyam pendidikan di luar negeri mengajak kaum muda milenial dan Gen Z Lombok untuk mempromisikan jajanan tradisional sebagai ikon Kuliner Khas Bumi Gora . Tak perlu malu dan gengsi dengan produk lokal sendiri.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Stigma dan mindset tentang jajanan tradisional harus mulai berubah. Generasi muda seperti kita yang punya tugas untuk itu. Kalau Dunkin Donut-nya Amrik bisa terkenal di dunia, kenapa Makanan Khas Lombok tidak bisa mendunia ?,” tegas Rannya

Ia mengatakan, melalui jajanan tradisional ini generasi muda juga bisa mengenalkan potensi Lombok lainnya. Caranya bisa dilakukan dengan hal sederhana, mencintai dan melakukan inovasi untuk memperkuas market jajanan tradisional dengan memanfaatkan kemasan di berbagai platform tehnologi yang populer.

Rannya juga mengajak seluruh masyarakat indonesia beserta wisatawan manca negara untuk berkunjung ke pulau Lombok yang memilik makanan tradisional dengan taste yang khas [ kuliner Lombok ]

“Jejaring media sosial sangat luar biasa. Harus dimanfaatkan untuk hal positif, termasuk meluaskan promosi citra baik dan kualitas jajanan tradisional Lombok. Taglinenya bisa I Love Lombok, atau semacamnya,” imbuhnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurut Rannya, selain bisa membantu mendorong semangat *Bela Beli Produk Lokal* , memperluas pasar jajanan tradisional juga akan memberikan dampak bagi pengembangan sektor UMKM di Lombok.

“Tidak bisa dipungkiri, jajanan tradisional umumnya memang masih diproduksi oleh pelaku UMKM. Generasi milenial dan Gen Z bisa berkontribusi membantu pengembangan sektor ini dengan kemampuan dan jejaring yang dimiliki,” katanya.

Rannya menambahkan, filosofi dan kearifan lokal jajanan tradisional sangat kaya dan selalu bisa relevan dengan perkembangan zaman. Apalagi dilihat dari bahan dan cara pembuatannya yang alami namun membutuhkan ketekunan.

“Jajanan dan Makanan khas Sasak lainnya seperti
Ayam Rarang, Ares, Pelecing Kangkung, Nasi Puyung, sate rembiga, nasi kotaraja, ayam taliwang, sate bulayak, kue keciput, jaje tujak, celorot, sate pusuk, bulayak, sate pencok, kelaq sebie, Kelaq lebui, kelaq kelor, bebalung, kelepon, serabi, jaje reket, Kue bantal, tumbek, Jaje bawang, kue kerake, dll senantiasa mengedepankan filosofi dan menanamkan semangat kebersamaan. Nah nilai-nilai luhur ini bisa dipromosikan untuk generasi muda,” urai Rannya

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kepedulian sosial Rannya mirip dengan mendiang HBK, ayahnya. Semangat dan kepeduliannya untuk kesejahteraan petani dan pelaku UMKM terus dibuktikannya lewat langkah nyata. IAN

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Mataram, Bimakini.- Tempat wisata di Pulau Lombok begitu menggoda. Mendorong generasi muda mencintai Lombok, Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra Rannya Agustyra Kristiono menggelar...

Peristiwa

Mataram, Bimakini.- Usia remaja, muda dan milenial adalah masa-masa yang penuh harapan dan perubahan. Akan tetapi, ternyata cukup banyak kejadian kematian tertinggi dialami oleh...

Politik

Mataram, Bimakini.- Mewarisi visi politik sang ayah, Rannya Agustyra Kristiono menghadirkan harapan dan inspirasi baru bagi warga Pulau Lombok. Rannya adalah generasi milenial. Tapi...

Pemilu Serentak 2024

Mataram, Bimakini.- Putri Almarhum anggota DPR RI dapil NTB II P. Lombok Haji Bambang Kristiono, SE (HBK) yakni Rannya Agustyra Kristiono menegaskan komitmennya untuk...

Peristiwa

Mataram, Bimakini.- Anggota DPR RI dari Dapil NTB-2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) memanfaatkan masa reses di masa sidang ke-3 tahun 2021/2022 untuk...