Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa. Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya masih tanah. Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs. Dahlan M. Nor, M.Pd, bersemangat mempromosikan pantai ini.
Oleh : Sofiyan Asy’ari
Kamis (5/5/2016), sekitar 30 penyukai trail memacu gas motor melewati Kecamatan Monta. Rencananya akan menuju pantai Pusu, yang belum terjamah, namun menawan. Satu dari sekian yang menunggang kuda besi itu adalah Wabup Bima, Drs. Dahlan M. Nur, M.Pd, juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Nukrah.
Tujuan ke Pusu memang disengaja, karena ingin mengenalkan pantai yang masih asing ini kepada tim Viar Jelah Indonesia Timur (VJIT). Mereka semua berasal dari Bandung, dan telah lama menggeluti hobbi ini. Keempatnya tergabung dalam komunitas Trail Bandung Adventure Assotiation (TRABAS), yakni Jenni Jean, Deni Sugandi, Uhi Herlia, Collin Williams asal Inggris. Jenni sendiri bertindak sebagai Leader Team dalam misi jelajah Indonesia timur ini.
Wabup mengaku untuk pertama kalinya ke Pusu. Rasa penasaran pun ada. Ajakan untuk trabas bersama VJIT, Barakuda Langgudu dan pengguna Cross X Adventure Series, diiyakan. Menggunakan trail VIAR Cross 250 SE membuat rasa penasaran orang nomor dua di Kabupaten Bima ini kian membuncah.
Bagi Wabup, ini menjadi salah satu kesempatan untuk mengenalkan pesona Bima, khususnya pantai Pusu. Pantainya sangat luas, pasirnya putih. Ombaknya sangat cocok untuk surfing, tidak kalah dengan pantai lainnya, seperti Lakey.
Kondisi infrastruktur diakui oleh Wabup menjadi “PR”. Karena mustahil mengekploitasi keindahan alam ini, jika sulit dijamah kendaraan. Pantai ini pun sebenarnya sudah tidak asing bagi turis, karena kerap surfiing di pantai ini. Umumnya mereka datang menggunakan perahu dari Lakey. “Kita rugi, kalau mereka hanya datang menggunakan perahu dari Lakey dan surfing disini (pantai Pusu, red). Tidak ada pemasukan untuk daerah kita,” ujarnya.
Hal itu juga, diiyakan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Nukrah. Bahkan musim panas, pengakuan warga, ada yang datang langsung dari Australia menggunakan kapal. Tujuannya tidak lain, surfing, karena gulungan omboknya yang cocok untuk olahraga air ini.
Akses jalan ke Pusu memang sudah dibuka. Jalannya cukup lebar, bisa dilewati kendaraan, seperti mobil. Namun, jika hujan, maka sangat sulit dilalui kendaraan besar. Sebagian jalan menjadi becek, apalagi jenis tanah liat.
Motor trail memang cocok menjamah daerah ini, jika kondisi tanahnya basah. Jika kering, motor dengan ban biasa pun bisa. Sebelum tiba di pantai pusu, peserta trabas melewati pantai Seranae. Pantai ini pun sangat indah, luas dan pasir putih.
Bahkan, sebagian peserta mengira Pantai Seranae adalah Pantai Pusu yang dituju. Termasuk saya yang ikut serta mengira sudah sampai ditujuan. Betapa tidak, pantai yang luas ini sangat indah. Namun sepi pengunjung, karena belum banyak diketahui.
Luasnya pantai ini pun dijadikan ajang untuk memacu trail disepanjang pasir putih. Sebagian mengabadikannya dalam foto dan video. Wabup dan tim VJIT pun menyempatkan menikmati keindahannya.
Di pantai ini, Wabup sempat jatuh dari atas kendaraannya. Bannya slip karena melewati pasir. Namun, tidak menciutkan nyalinya untuk melanjutkan perjalanan ke pantai tujuan. “Jalurnya masih standar kok,” kata Wabup.
Rombongan pun menyisir sepanjang pantai, setelah itu melewati jalur tanah dan berbatu. Cukup puas dengan jalur ini, meskipun tidak cukup menantang. Semua beristirahat di dusun Tamandaka, Desa Waduruka, Kecamatan Langgudu. Di dusun ini, semua rombongan di jamu dengan kelapa muda. Rasa haus pun hilang, apalagi terik matahari cukup menyengat.
Tidak terkecuali, Jenni yang tidak cukup dengan satu kelapa. Perempuan penyuka kegiatan diving ini mulai mengenal dunia offroad roda dua pada tahun 2009 silam. Pada tahun 2011 bergabung dengan club Trail Adventure Association Bandung (Trabas) dan aktif di kegiatan event roda dua terutama offroad.
Menyandang predikat sebagai female enduro rider paling aktif di dunia offroad namanya semakin bersinar setelah berbagai media, baik cetak maupun elektronik menjadikannya sebagai narasumber maupun liputan khusus tentang female enduro rider, khususnya motor Trail.
Beragam penghargaan telah diraih oleh Jean, antara lain: penghargaan rekor MURI melalui kegiatan Viar Jelajah Indonesia, penghargaan IMI Award dengan kategori The Best Female Enduro tahun 2013 dan 2015. Dan kembali dipercaya sebagai team leader untuk VJIT.
Collin, pria asal Inggris ini pun cukup menikmati perjalanan. Meskipun sempat terlibat kecelakaan dengan warga, saat menuju Pusu. Beruntung kecelakaan tidak vatal bagi kedua pengendara. Meskipun motor salah seorang warga rusak bagian bodi, namun dijanjikan diperbaiki.
Sementara, Uhi Herlia, yang biasa disapa Mang Uhi adalah salah satu pendiri TRABAS. Baginya, Indonesia Timur tidak pernah bosan untuk dinikmati. Setidaknya sudah enam kali menjelajah Indonesia Timur dari Jawa hingga Timur Leste. Demikian juga dengan Collin sudah enam kali. “Pokoknya Indonesia Timur itu tidak akan pernah membosankan untuk di datangi,” ucapnya.
Kepada Jenni, Wabup meminta agar pesona pantai wilayah selatan Kabupaten Bima dapat dipromosikan. Jenni pun menjanjikannya, karena sudah mengambil foto dan video. “Pasti akan kami promosikan dan akan kami sampaikan juga kepada teman-teman trabas di Bandung, jika ke touring ke Timur, singgah di Kabupaten Bima,” ujarnya.
Sebelumnya, Jenni dan kawan-kawan bertemu dengan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dan diterima asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si di Kantor Pemkot Bima. Mereka tiba di Bima, Rabu (4/5) dan Jumat (6/5) melanjutkan perjalanan hingga ke Atambua.
Tiba di Pusu, rombongan disambut Camat Langgudu dan masyarakat setempat. Juga dijamu makan siang. Hujan sempat menguyur. Cukup deras. Masyarakat pun menyukurinya, karena kesempatan bercocok tanam. Namun, menjadikan jalur yanag dilewati tadi, menjadi becek, tapi inilah yang justru disukai, karena menantang untuk trabas. Wabup pun sempat terjatuh kembali, ketika melewati jalur tanah yang becek saat pulang.
Usai makan siang, rombongan menuju pantai Pusu. Disinilah keindahan itu terbentang. Semua takjub dengan pesonanya. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.