Bima, Bimakini.- Sehari setelah aksi pembongkaran atap Masjid di lokasi proyek Perumahan Relokasi Banjir, di Desa Tambe Kecamatan Bolo, Kapolres Bima AKBP Heru Sasongko S IK, Jumat (14/01) langsung melalukan silaturahmi pada dua Pondok Pesantren di Kecamatan Bolo.
Dalam penyampaiannya, Kapolres Bima menegaskan, jika aksi pembongkaran atap masjid tersebut terjadi, akibat adanya misskomunikasi antara warga sekitar dan Pemerintah Kabupaten Bima.
“Ini murni misskomunikasi saja. Hasil pertemuan kami dengan pihak Pemda Bima yakni dengan Sekda dan Kabid Perkim-nya, mereka menunggu penyerahan resmi dari pemerintah pusat dulu,” tegasnya dihadapan para pimpinan Ponpes dan warga sekitar.
Barulah kemudian lanjutnya, setelah penyerahan oleh Pemerintah Pusat tersebut, pihak Pemda Bima akan mencarikan solusi dan alternatif untuk mengubah atap masjid sesuai dengan keinginan masyarakat.
“Jadi ini masalah waktu saja. Saat ini pekerjaan sudah mencapai 90 persen. Tunggu 100 persen dan diserahkan,” tegasnya didampingi Kabag OPS, AKP Herman dan Kasi Humas Iptu Adib Widayaka.
Kunjungan pertama Kapolres di mulai di Pondok Pesantren Ukhuwah Islamyah Bima, di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Para pengurus sekitar jua mengaku kaget atas aksi pembongkaran tersebut, dan mengaku bentuk atap masjid disesuaikan dengan daerah dan wilayah pembawa agama Islam terdahulu.
Kunjungan kedua, Kapolres bersama rombongan menuju Ponpes Al Madinah di Desa Kananga, Kecamatan Bolo. Di sana disambut para pengasuhnya, serta warga Tambe sekitar. Dalam kesempatan itu, Kapolres menyampaikan hal serupa, lagi-lagi terkait misskomunikasi.
Mendengar arahan Kapolres, sejumlah pengajar dan pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah, mengaku juga akan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar. Terlebih jika ada niat baik dari pihak kepolisian dan Pemkab Bima untuk segera merubah atap masjid yang disoalkan. IKR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.