Lombok Timur, Bimakini.- Cawagub NTB, Nomor 3, Dr Hj Sitti Rohmi merasa prihatin terhadap nasib keluarga dan anak anak TKI/TKW atau Buruh Migran NTB yang ditinggal bekerja ibu bapaknya keluar negeri. Keprihatinan Sitti Rohmi karena rata-rata nasib anak anak TKI/TKW asal NTB kurang mendapatkan perhatian bidang pendidikan dan jaminan kesehatan.
Padahal NTB dikenal sebagai Provinsi kantong Buruh Migran Nomor 3 di Indonesia. Data BP3TKI tahun 2016 buruh migran resmi yang keluar negeri mencapai 22.902. Data ini menurun dibanding tahun 2015 mencapai 28 ribu TKI. Besarnya animo warga NTB mengais rejeki keluar negri salah satunya disebabkan minimnya lapangan kerja dan pengangguran.
Cawagub NTB Nomor 3, Hj Dr Sitti Rohmi kepada Media , Rabu (23/5 menanggapi komitmen Zul Rohmi terhadap buruh migran dan masa depan anak dan keluarganya
Dikatakannya, sebagai pahlawan devisa, harusnya kehidupan sosial dan ekonomi keluarga dan Anak-anak TKI mendapatkan atensi dari stakeholder. Agar para TKI merasa diperhatikan oleh pemerintah atas jerih payahnya sebagai pahlawan devisa.
“Sebagai wujud bukti komitmen dan keperpihakan nyata , Zul Rohmi akan membuat affirmatif action bidang kesehatan dan pendidikan khusus anak TKI yang miskin, termasuk melakukan pendataan secara menyeluruh jumlah anak dan keluarga buruh migran yang miskin,” tambah Sitti Rohmi .
Disisi lain Sitti Rohmi membeberkan data dan fakta bahwa Remitansi atau kiriman uang TKI asal NTB Januari – April tahun 2017 mencapai 458 Miliar. Jumlah tersebut terinci selama triwulan pertama Januari- Maret 2017 sebesar 347,3 Miliar dan pada April 2017 sebesar 110,147 miliar. Sementara itu untuk remitansi tahun 2016 secara keseluruhan tercatat 1,7 triliun .
“Maka sudah selayaknya ada feedback atau social responsibility yang nyata dan tepat guna diberikan oleh Pemda dalam bentuk stimulus bantuan/ hibah khusus untuk beaya pendidikan dan jaminan kesehatan anak-anak Buruh Migran miskin tersebut,” Tegas Rohmi .
Menindaklanjuti rencana meningkatkan kesejahteraan anak anak buruh migran tersebut, Zul Rohmi memastikan akan menggalang dukungan sosial kepada para stakeholder yang berkompeten untuk merealisasikan cita cita ini. “Zul-Rohmi mengajak para pegiat sosial dan aktivis yg concern kepada buruh migran agar bahu membahu untuk merealisasikan ide dan gagasan mulia ini,” sambungnnya.
Selain itu, pada momentum hari raya Idul Fitri 1439 H tahun 2018, Sitti Rohmi menghimbau para majikan ataupun pengusaha agar meliburkan secara penuh para buruhnya. Agar para karyawan atau buruh tersebut bisa menyambut hari kemenangan dalam suasana fitri bersama sanak keluarga tercintanya. “Dari sisi dimensi hablumminannas, moment Idul Fitri terlihat hubungan saling memanusiakan antara majikan dan buruhnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dr Zul mengunjungi TKW NTB yang bekerja di Hongkong, 15 April 2018 lalu. Dr Zul menyempatkan diri mengunjungi dan berdialog dengan para buruh migran perempuan asal NTB. Dalam dialog tersebut Dr Zul mendapatkan atensi dan masukan dari para TKW terkait fenomena dan permasalahan yang dihadapi pekerja migran .
Doktor Zul dalam kesempatan itu menyampaikan terimasih atas undangan para pekerja NTB di Hong Kong. Dia mengagumi semangat juang pekerja migran tersebut. “Teman-temam asal NTB ini luar biasa di Hong Kong. Dari Hong Kong mereka meniupkan semangat juang yang luar biasa. Mereka berjuang dan banyak berkorban. Sudah saatnya Pemda memperhatikan keluarga-keluarga yang mereka tinggalkan di kampung halaman. Mereka adalah Pejuang sekaligus Pahlawan,” ungkapnya.
Menurut Dr Zul, tidak selamanya para pekerja migran akan di Luar Negeri. Mereka banyak belajar tentang banyak hal. “Pinta mereka sederhana, agar pengalaman yang mereka akumulasikan begitu banyak bisa dioptimalkan oleh Pemda NTB untuk pekerja-pekerja berikutnya,” ungkap Dr Zul sembari menambahkan Pekerja kita hanya meminta agar pengurusan tenaga kerja NTB tidak lagi di Jakarta dan di Jawa tapi di NTB saja. Ide yang luar biasa. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.