Bima, Bimakini.com.- Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan kader dan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Bima menyampaikan aksi protes di Sekretariat DPD Nasdem di Desa Panda, pekan lalu. Mereka menuding proses seleksi bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) tidak terbuka dan mengabaikan kader internal partai. Aksi protes itu bahkan diwarnai pembakaran beberapa atribut partai dan kesekretariatan.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Nasdem Kabupaten Bima, Maswan, ST, menegaskan bahwa keputusan kelolosan sejumlah nama yang mendaftar sepenuhnya merupakan kewenangan DPP. Pihaknya hanya bertugas menyeleksi dan menjaring sesuai mekanisme yang berlaku dalam partai.
Dikatakannya, Partai Nasdem merupakan partai terbuka, kesempatan menjadi Bacaleg tidak hanya diberikan kepada kader internal atau organisasi sayap partai, tetapi siapapun yang berkompeten dan dinilai punya komitmen membesarkan partai, terbuka ruang selama memenuhi persyaratan.
Dengan demikian, terangnya, meski berstatus kader partai, tetapi kalau tidak memenuhi kriteria yang ditentukan, maka dipastikan tidak bisa menjadi Bacaleg. Apalagi, pelaksanaan seleksi dan penjaringan dilakukan secara terbuka dengan membentuk koordinator wilayah (Korwil) masing-masing daerah pemilihan.
Korwil tersebut, ungkapnya, bertugas menerima siapa saja yang mendaftar tanpa terkecuali dengan melengkapi bahan. Selanjutnya DPD akan memresentasikan latarbelakang para pendaftar dan mewawancarai bersama tim dari unsur DPW NTB. Tahapan itu sudah dibuatkan indikator penilaian, sehingga bisa diketahui siapa pun.
“Saya pun tidak bisa mengintervensi semua tahapan seleksi itu. Kalau tidak percaya di sini hadir sejumlah pengurus inti partai, tetapi mereka tidak terakomodir karena tidak penuhi kriteria,” ujarnya sambil menunjuk anggotanya yang tidak lolos di Rumah Makan Morodadi Kelurahan Monggonao, kemarin.
Diakuinya, sejumlah pemuda yang mengaku kader dan DPC Partai Nasdem yang menggelar aksi protes sebelumnya sudah tidak lagi aktif sebagai kader. Bahkan, status kepengurusan tiga Ketua DPC Wawo, Madapangga dan Donggo saat ini telah dibekukan dan diganti pengurus baru.
“Meski begitu, kami sebenarnya tetap membuka kesempatan bagi mereka agar mendaftar melalui jalur eksternal,” sambungnya.
Berkaitan dengan aksi anarkis sejumlah pemuda sebelumnya, diakui, DPD belum bisa mengambil sikap karena masih menunggu perintah dari DPP. Pihaknya sempat menunda mendaftarkan Bacaleg karena terjadi riak-riak terebut. Namun, sesuai dengan Daftar Calon Sementara (DCS) yang ditetapkan DPP akhirnya mendaftar pada Minggu (21/4) lalu. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.