Bima, Bimakini.- “Prahara” jabatan Pelaksana Tugas (PLT) Kepala SDN Inpres Talabiu, makin berlarut. Bahkan, Senin (19/9/2016) terjadi ketegangan dilingkungan sekolah ini. Akibatnya, siswa pun dipulangkan, hingga muncul protes dari wali murid.
Pantauan Bimakini saat ketegangan terjadi di SDN Inpres Talabiu, terjadi adu mulut antara guru dan wali murid. Wali murid memertanyakan mengapa siswa dipulangkan lebih awal. Saling dorong pun sempat terjadi di depan ruang guru.
Menurut guru yang ada di SDN Inpres Talabiu, keributan berawal saat PLT baru M. Nur Jakariah, S.Pd datang ingin menjadi pembina upacara. Namun oknum guru, Burhan BA, menyarankan agar tidak masuk dulu, sebab masalah PLT harus diperjelas ke UPT dan Dinas Dikpora.
Karena PLT Kasek Baru ini memaksa untuk dibukakan pintu kantor dan guru, Burhan pun bersikap lebih keras. Dia malah meminta guru dan siswa agar pulang. Tidak lama setelah itu, beberapa wali murid datang protes. Namun setelah mendapat penjelasan Burhan dan guru yang lain, merekapun memakluminya. Meski sebelumnya sempat terjadi cek-cok.
Burhan mengaku memulangkan guru dan siswa, karena belum bisa menerima PLT yang baru, sementara PLT lama masih menjabat. “Bukan kami menolak kehadiran dia sebagai PLT, tapi kami mempersoalkan dua kepala dalam satu sekolah ini,” ujarnya.
“Dua Minggu siswa tergangu KBM-nya, bahkan guru tidak ada yang konsentrasi mengajar, karena persoalan dua kepemimpinan sekolah ini,” katanya.
Dia mengakui, adu mulut bahkan saling dorong itu terjadi, karena beberapa wali murid yang datang mencaci maki guru, tanpa menanyakan alasan siswa dipulangkan. Ada salah satu wali murid yang mengatakan sebagai tim Pilkada yang menang dan berhak masuk, sementara yang kalah keluar. “Bagaimana tidak emosi, guru langaung dicaci maki bahkan persoalan ibu dibawa – bawa persoalan menang dan kalah saat Pilkada kemarin,” ujarnya.
Kepala UPTD Dikpota Woha Sahruddin Latif di konfirmasi soal insiden itu membenarkannya. Namun kehadiran dia di sekolah untuk menengahi. “Tadi memang ada adu mulut antara guru dan wali murid, karena wali murid tidak terima anaknya dipulangkan sebelum waktunya, sehingga mereka meminta kejelasan pihak sekolah,” pungkasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.