Dompu, Bimakini.- Berbagai persoalan terus mendera kehidupan para petani di di Kabupaten Dompu. Mulai dari telatnya pasokan bibit dan anjloknya harga saat panen. Masalah itu sampai saat ini belum bisa diurai.
Fakta itu diakui Ir Aminullah, Kabid Pengembangan Penyuluh BPKP Dompu, Sabtu lalu, saat pertemuan itu juga dihadiri pejabat Kementerian Pertanian RI.
Selain itu, Aminullah juga mengungkapkan minimnya sumberdaya manusia dalam penggunaan penanaman padi Jagar Legowo, sehingga sistim itu belum terlaksana maksimal. “Kalau sistem itu bisa berjalan bisa meningkatkan produktivitas padi,” ujarnya Sabtu saat acara pertemuan dengan kelompok tani di Dompu.
Perwakilan kelompok tani, Hermansyah dan PPL, Edison, mengakui kadang kesulitan menyuluh masyarakat. Mereka berharap agar semua persoalan petani itu diharapkan sedikit demi sedikit teratasi.
Lain lagi pandangan Suparman, perwakilan kelompok tani. Dia mengeluhkan berbagai persoalan yang dihadapi para petani saat ini.
Antara lain harga gabah anjlok saat musim tanam karena ulah para tengkulak. Bahkan, dijual dibawah harga patokan pemerintah. “Kita usulkan agar pemerintah sediakan dana talangan untuk mencegah tengkulak,” saran Suparman.
Selain harga, bebernya, bantuan bibit padi yang tidak mencukupi juga persoalan petani. Belum lagi minimnya peralatan pertanian atau Alsintan untuk penanaman dan panen, ketersediaan air dan iklim yang tidak menentu.
Pertemuan itu juga dihadiri pejabat Kementerian Pertanian RI yang berkunjung untuk menggali informasi tentang pemanfaatan Cyber Extantion. Selain itu, untuk dapatkan informasi seputar permasalahan yang dihadapi petani di Dompu. (BK24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.