Kota Bima, Bimakini.- Pengelola ternak ayam petelur di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima mengeluhkan tidak adanya Penyuluh yang memerhatikan ternak unggas. Padahal, usaha ini mulai digemari warga untuk menambah penghasilan.
Tetapi sayangnya saat ayam terserang penyakit, tidak ada Mantri yang menyuntik dan menyuluh berkaitan dengan usaha ternak ayam petelur atau unggas.
Pantauan Bimakini di Kelurahan Dodu, Senin (07/11/2016), sudah ada tiga peternak ayam petelur, puluhan yang ternak ayam kampung, dan sekitar delapan yang beternak ayam potong. Mereka hanya belajar kilat mengenai penyuntikan, cara memberikan makan, minum, teknik pengandangan, dan lainnya.
Namun, untuk mengetahui yang sebenarnya harus melibatkan ahlinya, seperti Penyuluh Pertanian dalam bidang pertanian, penyuluh ternak dalam bidang peternakan, dan lainnya.
Peternak ayam petelur Dodu II Kelurahan Dodu, Sulaiman, mengaku ayam petelur yang dikelolanya sekitar 1.000 ekor. Kesulitan awal yang dihadapinya, selain belum ada Mantri khusus yang menangani penyakit ayam petelur, juga masih kesulitan modal usaha.
“Alhamdulillah saat ini ayam mulai produksi telur, sekitar seratus hingga dua ratus butir. Namun, kita masih membutuhkan tambahan ilmu dari ahlinya, seperti Penyuluh peternakan,” ujarnya di Dodu, Senin.
Tidak hanya itu, katanya, tindakan yang dilakukan ketika ada perubahan cuaca, dan lainnya. Seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima juga jangan hanya fokus pada bidang pertanian, tetapi juga usaha lainnya. Seperti beternak ayam yang sedang menggeliat di Dodu saat ini.
Tentu hal itu, katanya, membutuhkan sentuhan dan perhatian dari pemerintah. Bahkan, mungkin di tingkat kelurahan juga tidak mendata jumlah perkembangan warga yang mengembangkan usaha dalam bidang peternakan itu. Meski mereka melakukan usaha secara mandiri, tetapi pemerintah harus mendukungnya karena di situ juga akan ada penambahan tenaga kerja dan kesejahteraan bagi warga.
Hal senada dikemukakan peternak lain Israil dan Nur Aini. Mereka berharap ada sentuhan dan perhatian dari pemerintah mulai dari tingkat Kelurahan hingga Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima.
“Ini diperlukan untuk mengetahui perkembangan usaha masyarakat dan juga perhatian terhadap penambahan teknik dan tatacara yang benar dalam beternak. Masa tidak ada penyuluh yang menangani usaha di bidang beternak ayam,” kata Nur Aini yang diamini beberapa peternak lainnya di Dodu, Senin. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.