Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Wali Kota Terima Kunjungan Tim IFCP

15195870_344040969307576_5365973131979794986_oKota Bima, Bimakini.-  Tim International Female Cancer Programme (IFCP), Rabu (30/11) menemui  Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin di kantor Pemkot Bima.  Mereka dipimpin Prof Alexanders Peters didampingi perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Female Cancer Programme (FCP) Lombok, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) NTB, dan FCP Bima.

PLT Kabag Humas dan Protokol Setda, Syahrial Nuryadin, MM, menjelaskan kunjungan Prof Peters itu   untuk mendapatkan pemahaman  utuh tentang gambaran umum derajat kesehatan masyarakat Kota dan Kabupaten Bima, khususnya kesehatan ibu dan anak.

Saat itu, koordinator FCP Bima, dr Khairil, menjelaskan, Bima merupakan daerah pertama di Pulau Sumbawa yang menjadi areal kerja FCP. Sebelumnya FCP hanya berbasis di Pulau Lombok.

IFCP merupakan organisasi internasional yang berbasis di Belanda yang bergerak dalam bidang penanggulangan kanker, khususnya yang diderita oleh kaum perempuan. Fokus utama organisasi ini adalah penanggulangan kanker leher rahim. Di Indonesia, IFCP telah membentuk FCP pada beberapa wilayah, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI, BKKBN, YKI dan Dinas Kesehatan setempat.

Wali Kota Bima, HM Qurais, menyampaikan gambaran umum bidang kesehatan, khususnya menyangkut fasilitas pendukung dan sumberdaya manusia.  Fasilitas kesehatan di Kota Bima terdiri dari empat rumah sakit umum (Daerah/Swasta), 5 Puskesmas, 15 Puskesmas Keliling, 19 Puskesmas Pembantu, 163 Posyandu, 52 praktik Dokter, 2 praktik pengobatan, 31 apotek, 16 toko obat, 1 Gudang Farmasi Kota (GFK), 9 praktik bidan dan 4 laboratorium klinik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Untuk tenaga kesehatan, tercatat ada 27 orang dokter umum dan 6 dokter gigi. Untuk tenaga kesehatan lainnya sebanyak 437 orang, yang terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian dan lainnya.

Katannya, jumlah pasangan usia subur di Kota Bima pada tahun 2015 adalah sebanyak 26.313 pasangan, dengan peserta KB aktif sebanyak 21.336 pasangan. KB yang digunakan oleh pasangan tersebut adalah IUD, MOW, MOP, kondom, implant, suntikan dan pil.

Dijelaskannya, tahun ini Kota Bima mendapat penghargaan Satyalancana Pembangunan (SP) Bidang Keluarga Berencana karena telah berhasil melaksanakan program pengendalian angka kelahiran. Kota Bima juga mendapat Piagam Penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM atas Komitmen Pemenuhan Hak Asasi Manusia, termasuk diantaranya menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.

Prof Peters menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Daerah dalam   kesehatan ibu dan anak. Diakuinya, permasalahan umum negara berkembang adalah kurangnya infrastruktur. Namun, komitmen pemerintah tetap memberikan pelayanan  di tengah keterbatasan fasilitas merupakan hal yang patut diapresiasi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mendukungan FCP Bima  agar  memudahkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya membangun kesadaran untuk mencegah dan mendeteksi kanker sejak dini. Dijelaskannya, kanker serviks 100 persen  bisa dicegah jika ada kesadaran dini masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota mengarahkan Dinas Kesehatan memberikan bantuan kepada FCP Bima. Antara k kerjasama pemanfaatan ambulans untuk memudahkan mobilitas anggota FCP guna menjangkau masyarakat hingga wilayah pinggiran.

Usai bertemu Wali Kota Bima, rombongan IFCP melanjutkan kegiatan dengan berkunjung ke Puskesmas Penanae untuk melihat kegiatan pelayanan kesehatan. (BK32)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait